REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pedagang Pasar Sentul di Kota Yogyakarta akan segera dipindahkan (relokasi) ke selter sementara, yakni usai Lebaran 2023. Relokasi ini dilakukan mengingat pasar tersebut akan direvitalisasi di 2023 ini.
"Pembongkaran pasar tersebut akan dilakukan pada 1 Mei 2023 mendatang, dan para pedagang mulai pindah setelah lebaran. Kami beri waktu selama satu minggu," kata Sekda Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya, Kamis (13/4/2023).
Revitalisasi rencananya akan mulai dilakukan pada 1 Mei 2023 mendatang. Diperkirakan, revitalisasi akan selesai dilakukan pada pertengahan Desember 2023.
Aman menyebut, revitalisasi Pasar Sentul ini merupakan bagian dari penataan kawasan cagar budaya Pakualaman. "Revitalisasi ini juga terkait dengan rencana penataan para pedagang di Lapangan Alun-alun Sewandanan ke depan," ujar Aman
Selain itu, revitalisasi ini juga untuk menata pedagang Pasar Sentul yang memiliki Kartu Bukti Pedagang (KBP) dan Kartu Identitas Pedagang (KIP). Dengan begitu, Pasar Sentul yang telah direvitalisasi akan menampung para pedagang atau pelaku ekonomi yang ada di seputaran Alun-alun Sewandanan.
"Dan kawasan tersebut akan menjadi kawasan yang steril," tambahnya.
Pihaknya sendiri melakukan peninjauan guna memastikan shelter sementara ini sudah siap digunakan. Aman menyebut, ada 529 pedagang yang akan menempati selter yang berada di Jalan Babaran, Pandeyan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta.
"Kurang lebih delapan bulan mereka berada di shelter sementara ini," ujar Aman.
Selain itu, pihaknya juga telah menyediakan berbagai fasilitas di shelter sementara untuk para pedagang. Mulai dari toilet, mushala, parkir sepeda motor dengan kapasitas 130, parkir mobil, area bongkar muat, dan pos jaga.
"Nantinya, selter juga akan dilengkapi listrik dan air. Meski begitu masih ada beberapa bagian yang masih perlu disempurnakan," jelas Aman.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta, Hari Setyo Wacono mengatakan, Pasar Sentul nantinya akan dibangun menjadi dua lantai dengan satu rooftop.
"Mengenai gaya arsitekturnya mengusung gaya Indis pada bagian fasad bangunan. Hal itu didasarkan Pemkot Yogyakarta pada rekomendasi dari Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) DIY," kata Hari.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan, zonasi pedagang di shelter sementara ini juga sudah dibagi. Pedagang akan ditempatkan sesuai dengan jenis dagangannya.
Ambar menyebut, lebih dari 20 jenis dagangan di Pasar Sentul yang mendapat tempat berbeda-beda. "Kami siapkan zona basah untuk pedagang ikan dan daging yang banyak membutuhkan air atau zona sayuran, dan aneka jenis dagangan lain juga dibuat seragam nantinya," kata Ambar.