REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Sejumlah pemudik dengan kapal laut asal Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat tujuan Semarang pada arus mudik/balik Idul Fitri 1444 Hijriyah mengaku harus melakukan perjalanan mudik lebih awal.
Karena tiket kapal laut untuk jadwal keberangkatan tanggal 13 dan tanggal 19 April 2023 dari Pelabuhan Ketapang dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sudah tidak tersisa atau terjual habis.
Setidaknya, ini diakui oleh Noviana Dewi (32), salah satu penumpang Kapal Motor (KM) Dharma Ferry 2, yang baru tiba dan bersandar di dernaga Terminal Penumpang Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (10/4/2023) siang.
Pemudik asal Ketapang, tujuan Kabupaten Pati, Jawa Tengah ini mengaku tidak kebagian tiket kapal untuk pelayaran Ketapang tujuan Semarang jadwal tanggal 13 April 2023 dan pelayaran berikutnya tanggal 19 sudah habis. Ia mengaku awalnya memang merencanakan untuk pulang ke kampung halaman mudik ke Pati pada hari yang ideal, yakni pada Kamis 13 April 2023.
Artinya, tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu mepet, guna menghindari puncak pergerakan penumpang kapal. Namun untuk tiket tanggal 13 dan tanggal 19 April 2023 semuanya sudah habis.
Oleh sebab itu, ia terpaksa mengubah jadwal mudik lebih awal dengan membeli tiket keberangkatan hari Sabtu tanggal 8 April 2023 dan tiba di Semarang hari ini (10/4), karena memang tanggal tersebut yang masih tersedia.
Harga tiket kapal laut KM Dharma Ferry 2 dari Ketapang tujuan Semarang untuk dua orang dan satu sepeda sebesar Rp 1,6 juta. "Kayaknya, ada kenaikan ongkus pengapalan motor yang mahal, kalau dulu kan Rp 500 ribu dan untuk orang Rp 450 ribu," jelasnya.
Meski begitu, dengan mengubah jadwal keberangkatan lebih awal Noviana mengaku ternyata tetap ada hikmahnya. Karena tidak perlu terburu- buru dan pergerakan penumpang kapal laut juga belum terlalu banyak.
"Walaupun dari kapasitas tempat duduk yang ada sebenarnya juga sudah terbatas, karena ternyata penumpangnya juga banyak," katanya.
Sementara itu, Nurcholis (46) mengaku memilih mudik lebih awal karena untuk menghindari puncak mudik penumpang kapal. Terlebih pada Lebaran dua tahun sebelumnya tidak bisa pulang kampung karena pandemi.
Selain tidak terburu-buru dan berdesak-desakan, paling tidak ia bisa berlama-lama di kampung halaman. "Terlebih saya juga merencanakan kembali ke Ketapang nanti setelah waktu puncak arus balik sudah lewat," kata pemudik tujuan kabupaten Demak ini.