REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepesertaan keluarga berencana (KB) di Kota Yogyakarta terus digenjot. Hal ini seiring kembali dibukanya layanan KB gratis oleh pemerintah kota (pemkot) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB).
Analis Kebijakan Ahli Muda Substansi Keluarga Berencana DP3AP2KB Kota Yogyakarta, Ummatul Baroroh mengatakan, layanan KB dilakukan sebagai upaya pengendalian jumlah penduduk dan upaya menjaga keselamatan ibu dan anak, serta kesejahteraan keluarga.
Belasan peserta pun turut mengakses layanan KB gratis ini yang digelar di PMB Melati IBI (Ikatan Bidan Indonesia) Kotagede, Jumat (31/3/2023) kemarin. Ummatul menyebut, layanan KB gratis ini sekaligus untuk mendukung program pemerintah menuju zero stunting 2024.
Pelayanannya pun diperuntukkan bagi pasangan usia subur (PUS) yang belum ber-KB. Hingga saat ini, usia subur di Kota Yogyakarta sudah mencapai 35 ribu orang, sehingga kebutuhan pelayanan KB dinilai sangat diperlukan.
Ada tiga jenis pelayanan KB gratis yang diberikan. Mulai dari jenis metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) Ayodi/IUD, suntik KB, serta KB Implan.
Jumlah akseptor dalam sebulan dibukanya pelayanan KB gratis di PMB Melati IBI Kotagede mencapai 50 akseptor. Sebagian besarnya memilih KB IUD, dengan alasan jenis KB ini dirasa lebih aman dan menjadi alat kontrasepsi jangka panjang.
“Kota Yogyakarta lebih banyak menggunakan KB IUD, ini lebih mendominasi. Karena masyarakat sudah tahu bahwa metode kontrasepsi ini merupakan kontrasepsi jangka panjang, mudah dipasang dan jangka waktunya bahkan lebih 8-10 tahun,” kata dia.
Bagi warga yang ingin memasang KB gratis, dapat mendaftarkan diri melalui https://bit.ly/PMBIBIMelatiMKJP. "Harapannya, layanan ni bisa membudayakan semuanya, tidak hanya melihat sebuah kebutuhan pasangan subur. Namun, sebagai bentuk pertimbangan bersama sehingga menjadikan keluarga yang berkualitas," ujarnya.
Kader KB RT 08/RW 03, Purbayan, Kotagede, Kota Yogyakarta, Sugiarti mengatakan, warga Purbayan ikut mendukung program KB dari pemerintah. Di wilayahnya ada sekitar 42 KK dengan PUS KB aktif sebanyak 21 orang, dan PUS KB tidak aktif atau yang tidak menggunakan KB sebanyak enam orang.
"Sampai saat ini warga kami ikut mendukung pemerintah dalam menyukseskan penggunaan KB. Saya sebagai kader juga ikut menyampaikan ke warga bahwa pentingnya KB untuk kesejahteraan bersama," kata Sugiarti.