REJOGJA.CO.ID, GRESIK -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menggelar safari Ramadhan. Di antaranya Tarawih keliling sekaligus menjelajahi masjid-masjid legendaris di wilayah provinsi setempat.
Ia menyempatkan ziarah ke makam para ulama/habib leluhur yang memiliki peran besar dalam pembangunan peradaban dan keagamaan di Jatim. Salah satunya berziarah ke makam Habib Abu Bakar Bin Muhammad Umar Assegaf usai Tarawih di Masjid Jamik Kabupaten Gresik pada 26 Maret 2023.
"Habib Abu Bakar Assegaf memiliki keteladanan yang luar biasa. Selain sederhana, beliau orang yang salih dan alim dan dikenal memiliki karomah dari Allah," kata Khofifah, mengenang.
Mengutip berbagai referensi, semasa hidup Habib Abu Bakar Assegaf merupakan pemimpin wali se-dunia dengan julukan Al Qutb atau pimpinan para wali.
Untuk mengenang perjuangannya sebagai seorang ulama, di Gresik terdapat tradisi haul setiap 17 Dzulhijjah yang dipusatkan di kediamannya Jalan KH Zubair dan Masjid Jamik Gresik, depan alun-alun.
Sedangkan Masjid Jamik Gresik dibangun pada 1412 di atas sebidang tanah sebagai hadiah dari Raja Brawijaya. Masjid ini dibangun oleh seorang ulama dan saudagar perempuan yang termasyhur kala itu, yaitu Nyai Ageng Pinatih.
Gubernur Khofifah mengenang, dari ilmu agama para gurunya, yaitu Syaikh Maulana Malik Ibrahim dan Raden Rahmatullah alias Sunan Ampel di Surabaya, Nyai Ageng Pinatih menyebarkan ajaran Islam tidak hanya sebagai ilmu agama, melainkan juga diimbangi dengan kekuatan ekonomi yaitu dengan berdagang.
"Dari Nyai Ageng Pinatih ini, kita belajar bahwa sejak zaman dahulu kala kebangkitan agama juga harus berseiring dengan kemandirian ekonomi," ujarnya.
Meninggal di 1478, Nyai Ageng Pinatih dikenal sebagai ulama perempuan yang sempat dipercaya Kerajaan Majapahit sebagai kepala Kesyahbandaran Pelabuhan Gresik yang bertugas memungut bea cukai dan mengawasi kapal-kapal dagang asing.
Gubernur Khofifah melanjutkan safari Ramadhan dengan berziarah ke makam Kiai Ageng Basyariah di Dusun Sewulan Wetan, Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, pada 28 Maret 2023.
Kiai Ageng Basyariah dikenal sebagai leluhur Presiden Republik Indonesia ke- 4 KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. "Kiai Ageng Basyariah adalah pemimpin juga ulama. Salah satunya berperan besar atas kembalinya kekuasaan Kasunanan Pakubuwono II," kata dia.
Pada 1740, Kiai Ageng Basyariah mendirikan Masjid Agung Sewulan yang hingga kini masih berdiri kokoh. Khofifah menyempatkan shalat Tarawih di masjid yang memiliki corak bangunan khas Jawa dengan atap yang terdiri dari tiga susun, disertai kolam air untuk cuci kaki dan gapura yang kokoh.
"Masjid tempat kita shalat Tarawih ini adalah peninggalan Kiai Ageng Basyariah. Semoga kita semua mampu meneladani beliau," ujarnya.