Sabtu 18 Mar 2023 15:10 WIB

Erick Thohir Pastikan Lapangan Stadion Piala Dunia U-20 Penuhi Standar FIFA

Mesin penjahit rumput yang digunakan dikerjakan perusahaan Inggris Sisgrass.

Red: Fernan Rahadi
Ketua LOC Erick Thohir (kedua kiri) bersama PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) dan Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha (kedua kanan) berbincang saat meninjau Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Senin (13/3/2023). Ketua LOC atau Panitia Penyelenggara Piala Dunia U-20 2023 Erick Thohir meminta tidak ada lagi kegiatan baik olahraga maupun seni di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam beberapa bulan kedepan untuk menjaga kualitas rumput jelang Piala Dunia U-20.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua LOC Erick Thohir (kedua kiri) bersama PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono (kiri) dan Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha (kedua kanan) berbincang saat meninjau Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Senin (13/3/2023). Ketua LOC atau Panitia Penyelenggara Piala Dunia U-20 2023 Erick Thohir meminta tidak ada lagi kegiatan baik olahraga maupun seni di Stadion Utama Gelora Bung Karno dalam beberapa bulan kedepan untuk menjaga kualitas rumput jelang Piala Dunia U-20.

REJOGJA.CO.ID, SOLO -- Ketua panitia penyelenggara Piala Dunia U-20 Erick Thohir memastikan semua lapangan stadion yang akan digunakan memenuhi standar FIFA yang salah satunya ditandai dengan kedatangan mesin penjahit rumput (pitch stitching) untuk menyamakan standar yang digunakan oleh badan sepak bola dunia tersebut.

"Mesin pitch stitching yang direkomendasikan FIFA untuk meningkatkan kualitas lapangan standar Piala Dunia sudah hadir di Indonesia. Saat ini posisi mesin berada di Bali, untuk meningkatkan kualitas lapangan di Stadion I Wayan Dipta, dan selanjutnya akan bergilir ke lapangan lain," kata Erick melalui pernyataannya, Sabtu (18/3/2023).

Proses stitching merupakan pengerjaan menjahitkan rumput asli dan sintesis untuk memodifikasi kerapatan rumput. Panitia penyelenggara mengagendakan kegiatan itu dimulai pada Sabtu sampai awal Mei.

Setelah lapangan Stadion I Wayan Dipta, maka mesin itu akan digunakan di Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Manahan (Solo), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), dan terakhir di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang).

"Dengan setiap stadion butuh waktu pengerjaan selama seminggu dan transit antar kota, kami memastikan pekerjaan jahit rumput enam lapangan untuk Piala Dunia U-20 akan selesai tepat waktu. Ini kebanggaan juga karena berkat Piala Dunia U-20, kita punya enam lapangan sekaligus berstandar FIFA dan dunia," kata pria yang juga Ketua Umum PSSI itu.

Mesin penjahit rumput yang digunakan oleh panitia penyelenggara untuk persiapan Piala Dunia dikerjakan perusahaan Inggris Sisgrass. Perusahaan itu memiliki reputasi bagus untuk urusan desain, konstruksi, pembuatan, dan pemasangan permukaan olahraga alami, sintesis, dan hibrida. Teknologi serupa juga telah digunakan pada final Piala Dunia, dan sejumlah kompetisi di Eropa, Afrika, sampai Asia.

Piala Dunia U-20 akan diselenggarakan pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang. Turnamen besar itu akan diikuti oleh 24 negara, termasuk Indonesia, yang nantinya akan dibagi ke dalam enam grup.Ini merupakan pertama kalinya Indonesia mendapat kepercayaan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20, setelah sebelumnya Indonesia sudah pernah menjadi tuan rumah Piala Asia 2007 serta Asian Games 2018.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement