REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengimbau jajarannya untuk mencermati perkembangan harga tiga komoditas strategis menjelang bulan Ramadhan 1444 Hijriyah.
"Yang harus diwaspadai ya, daging ayam, cabai, dan beras. Ini kan menjelang Ramadhan ya, apalagi tiga komoditas itu sebagai penyumbang terbesar inflasi," kata Ita, sapaan akrab Wali Kota Hevearita di Semarang.
Untuk cabai, kata dia, biasanya tingkat konsumsi masyarakat juga mempengaruhi harga dan ketersediaan barang, dan termasuk cabai yang dimungkinkan konsumsi di masyarakat untuk hidangan sahur dan berbuka juga tinggi.
Pemerintah Kota Semarang telah mengundang seluruh pemangku wilayah, yakni camat dan lurah untuk mencermati ketersediaan dan fluktuasi harga komoditas menjelang bulan Ramadhan.
Ia meminta jajaran lurah sebagai pemangku wilayah untuk turun ke lapangan secara rutin untuk mengecek di pasar yang ada di wilayahnya sebagai antisipasi jika terjadi lonjakan harga.
"Di Kota Semarang ini kan ada 52 pasar ya. Ya, tidak semua lurah. Yang jelas Pasar Johar, Pasar Peterongan, Pasar Karangayu, Pasar Jatingaleh, dan Pasar Pedurungan yang jadi acuan harga ya," katanya.
Nantinya, Ita mengatakan lurah-lurah akan memasukkan hasil pantauan harga ke dalam sistem yang akan bisa dimonitor oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) setiap hari secara kontinyu.
Begitu mulai ada lonjakan harga, kata dia, lurah bisa langsung melaporkan untuk dilakukan langkah-langkah pencegahan, termasuk bagaimana mengecek ketersediaan barang di pasaran.
"Bagaimana kecukupan stok, Jika harga naik, nanti TPID harus turun. Jika ditemukan adanya penimbunan, Tim Satgas Pangan yang akan turun," ujar dia.
Badan usaha milik petani (BUMP), kata dia, ikut pula menjaga ketersediaan komoditas-komoditas strategis di pasaran untuk menjaga stabilitas harga, terutama untuk komoditas beras, minyak, dan gula.
Selain itu, Ita memastikan untuk ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) menghadapi Ramadhan tahun ini juga aman dari laporan Pertamina sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.