REJOGJA.CO.ID, SURABAYA -- Perwakilan Federation Internationale de Football Association (FIFA) didampingi oleh jajaran PSSI kembali melakukan pengecekan secara langsung terkait kesiapan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) menjelang digelarnya Piala Dunia U-20. Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudporapar) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati mengatakan, FIFA secara rutin akan mengecek progres perbaikan-perbaikan seluruh venue Piala Dunia U-20, yang salah satunya adalah Stadion GBT.
"Intinya mereka ingin mendengar progres yang sudah dicapai oleh tim di venue Kota Surabaya," kata Wiwiek, Senin (27/2/2023).
Wiwiek menjelaskan pengerjaan atau perbaikan Stadion GBT, baik yang bersifat fisik maupun procurement atau pengadaan yang dilaksanakan Kementerian PUPR ditargetkan rampung pafa Maret 2023. Selanjutnya, kata Wiwiek, dari kesiapan PT PLN (Persero) adalah sedang tahapan proses instalasi.
"Seperti, menginstal untuk main supply power atau menginstal jaringan pada suplai PLN. Serta mengerjakan untuk backup," ujarnya.
Selain itu, lanjut Wiwiek, Telkom Indonesia juga telah menyiapkan jaringan internet dengan menyiapkan 10 GB (gigabyte) di area Stadion GBT. "Awalnya kami meminta 1,5 GB tapi mereka sudah bisa menyiapkan angka 10 GB. Saat ini mereka proses menarik jaringan-jaringan," kata Wiwiek.
Pemkot Surabaya juga diakuinya telah menyiapkan evacuation plan (rencana evakuasi) yang menurut FIFA, rencana evakuasi tersebut sudah aman. Artinya, proses evakuasi yang disiapkan Pemkot Surabaya sudah sesuai standar keamanan. "Jadi ada skenario yang sudah disiapkan Pemkot Surabaya, khususnya untuk menangkal akibat dari timbulan-timbulan manakala terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Wiwiek.
Wiwiek menambahkan, pihaknya bersama FIFA juga telah membahas tentang city dressing, yang berkaitan dengan upaya mempromosikan gelaran Piala Dunia U-20. Wiwiek memastikan, pihaknya akan terus berkonsultasi dan berdiskusi bersama FIFA, khususnya menjelang pelaksanaan Piala Dunia U-20.
"Pastinya dalam pekerjaan kita ada hal-hal yang perlu dikonsultasikan, ketika FIFA stay (tinggal) di Surabaya sekian hari, artinya ada ruang yang bisa kita gunakan. Ada ruang diskusi yang bisa kita manfaatkan," ujarnya.