Upaya Menghindari Krisis
Berbagai pihak internasional berusaha mengurangi ketergantungan pada Selat Hormuz. Uni Emirat Arab dan Arab Saudi membangun jalur pipa darat yang dapat mengalihkan sebagian ekspor minyak mereka. Sementara negara-negara konsumen seperti Jepang dan China meningkatkan cadangan strategis dan mengejar diversifikasi energi.
Namun demikian, belum ada jalur alternatif yang dapat sepenuhnya menggantikan peran Selat Hormuz. Inilah yang menjadikannya tetap sebagai titik rawan dan strategis dalam peta geopolitik global.
Selat Hormuz bukan hanya sekadar jalur pelayaran. Ia adalah simbol betapa rapuhnya sistem ekonomi global yang sangat bergantung pada satu titik sempit di peta dunia. Ketegangan di wilayah ini akan selalu menjadi barometer stabilitas global. Selama dunia masih mengandalkan energi fosil, selama itu pula Selat Hormuz akan terus menjadi pusat perhatian, negosiasi, dan—sayangnya—potensi konflik.