Ahad 22 Jun 2025 21:56 WIB

Apa yang Terjadi Jika Selat Hormuz Ditutup Iran?

Salah satu dampaknya adalah harga minyak dunia akan melonjak tajam.

Red: Karta Raharja Ucu
ilustrasi rudal Iran
Foto:

3. Krisis Regional dan Ketegangan Global

Penutupan Selat Hormuz hampir dipastikan akan memicu konfrontasi militer. Apalagi setelah Pemerintah Iran mempertimbangkan berbagai opsi untuk merespons ancaman "agresi asing", termasuk kemungkinan menutup Selat Hormuz. 

Jika Amerika ikut terlibat, konfrontasi di kawasan ini akibat penutupan Selat Hormuz dapat meluas dan mengguncang stabilitas Timur Tengah secara keseluruhan.

4. Dampak pada Ekonomi Indonesia dan Dunia

Indonesia sebagai negara pengimpor minyak juga akan terdampak. Lonjakan harga minyak akan meningkatkan subsidi energi, memicu inflasi, dan memperlemah nilai tukar rupiah. Negara-negara berkembang lainnya pun akan mengalami tekanan ekonomi yang serupa.

Masih menurut Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda, inflasi global akan mengiringi saat harga minyak global. Huda mengatakan inflasi yang tinggi ini bisa memicu resesi ekonomi global yang mana saat ini saja sudah diprediksi akan semakin turun. Dampaknya perdagangan global akan semakin terbatas, permintaan produk dari negara satu ke negara lainnya juga akan berkurang, termasuk Indonesia. 

Ketika inflasi tinggi, bank sentral akan mengerek suku bunga agar dapat mengendalikan inflasi. Akibatnya cost of investment akan semakin mahal. Perputaran ekonomi global akan terasa melambat.

“Terlebih bagi industri-industri yang masih bergantung pada bahan baku atau bahan penolong impor,” ucap Huda.  

Huda menyampaikan terdapat potensi kenaikan biaya impor yang cukup tinggi akibat harga minyak naik dan risiko pelayaran yang juga meningkat. Sektor distribusi pasti akan terpengaruh cukup dalam dengan penurunan permintaan. 

“Kemudian sektor manufaktur yang membutuhkan barang impor seperti teknologi, tampaknya juga akan terganggu. Belum lagi jika pemerintah menaikkan harga BBM dalam negeri, pasti akan menyebabkan industri dalam negeri semakin tertekan,” lanjut Huda. 

Di sisi lain, Indonesia juga biasanya diuntungkan juga dengan kenaikan harga komoditas minyak global ini karena ekspor komoditas Indonesia akan semakin mahal.

Namun kompensasi keuntungan ini biasanya tidak seberapa dibandingkan dengan pembengkakan subsidi BBM yang dikeluarkan oleh pemerintah. “Maka pemerintah harus jeli betul melihat peluang dan dampak dari perang Iran-Israel,” kata Huda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement