Kamis 12 Jun 2025 22:36 WIB

Keris dan Tombak Trisula Sunan Kudus Dicuci di Kompleks Masjid Menara Kudus

Upacara pencucian pusaka didahului dengan ziarah ke Makam Sunan Kudus.

Red: Karta Raharja Ucu
Masjid Sunan Kudus.
Foto: ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Masjid Sunan Kudus.

REJOGJA.CO.ID, KUDUS -- Pemerintah Kabupaten Kudus di Provinsi Jawa Tengah mendukung upaya pelestarian tradisi penjamasan atau pencucian Keris Kiai Cinthaka. Keris peninggalan Sunan Kudus itu dicuci di kompleks Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus.

"Ritual penjamasan keris peninggalan Sunan Kudus telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh pemerintah bersamaan dengan penetapan warisan budaya tak benda lainnya, seperti buka luwur dan dandangan," kata Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Agus Susanto usai ritual jamasan keris di kompleks Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus, Kamis (12/6/2025).

Ia menyampaikan pemerintah daerah berupaya mempromosikan objek wisata dan budaya di Kudus, termasuk di antaranya tradisi jamasan keris Sunan Kudus, buka luwur, dan dandangan. Pengurus Yayasan Masjid Menara dan Makam Sunan Kudus Ahmad Arinal Haq menjelaskan prosesi pencucian keris dan dua tombak trisula peninggalan Sunan Kudus dilaksanakan pada hari Senin atau Kamis pertama setelah hari tasyrik.

Tahun ini, ritual itu dilaksanakan pada Kamis (12/6). Upacara pencucian pusaka didahului dengan ziarah ke Makam Sunan Kudus.

Acara ziarah yang dipimpin Kiai Saifuddin Luthfi dilanjutkan dengan pengambilan dan penurunan Keris Kiai Cinthaka yang ada di dalam peti di bagian atas pendapa tajuk untuk dijamas oleh ahli penjamasan, Kiai Faqihuddin Soleh.

Bilah keris dilepas dari hulunya, tiga kali dibasuh menggunakan banyu landa atau air rendaman ketan hitam, lalu direndam dalam air jeruk nipis, digosok menggunakan jeruk, serta disikat. Setelah itu, keris dikeringkan ke dalam sekam ketan hitam kemudian diolesi warangan, cairan khusus dari bahan-bahan tumbuhan yang diperoleh dari Keraton Surakarta.

Keris selanjutnya dikeringkan menggunakan kain putih, diberi wangi-wangian, dan diangin-anginkan sampai kering. Hulu dan bilah keris sesudah itu disatukan dan dibungkus untuk dimasukkan ke dalam peti.

Ritual serupa dilakukan pada dua tombak trisula peninggalan Sunan Kudus, yang biasanya ditempatkan di sisi mihrab pengimaman Masjid Al-Aqsha Menara Kudus. Ritual penjamasan pusaka diakhiri dengan acara makan bersama nasi opor dan jajan pasar tradisional.

sumber : Antara
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement