Rabu 14 May 2025 20:43 WIB

Walkot Semarang Komitmen Kawal Gelar Pahlawan Nasional untuk KH Sholeh Darat

KH Sholeh Darat adalah guru KH Hasyim Asy'ari dan KH Ahmad Dahlan.

Red: Karta Raharja Ucu
KH Sholeh Darat diusulkan menjadi pahlawan nasional.
Foto: Tangkapan Layar
KH Sholeh Darat diusulkan menjadi pahlawan nasional.

REJOGJA.CO.ID, SEMARANG -- Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti menegaskan komitmennya untuk terus mengawal gelar pahlawan nasional bagi sosok ulama besar KH Muhammad Sholeh bin Umar al-Samarani yang juga dikenal dengan nama KH Sholeh Darat.

"Atas nama Pemerintah Kota Semarang, saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia haul dan seluruh pihak yang telah menggagas seminar nasional ini. Ini adalah tonggak penting untuk menyuarakan pengakuan negara terhadap jasa besar KH Sholeh Darat," kata dia saat Seminar Nasional Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional KH Sholeh Darat yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan dalam Haul KH Sholeh Darat di Kota Semarang, Sabtu (10/5/2025).

Sosok yang juga dikenal dengan sebutan Mbah Sholeh Darat itu merupakan ulama besar yang telah melahirkan banyak tokoh nasional sebagai muridnya, antara lain, KH Hasyim Asy'ari, KH Ahmad Dahlan, dan R.A. Kartini. Agustina merasa sangat tersanjung mendapat amanah dari sahabat Nahdlatul Ulama (NU) untuk meneruskan pengusulan gelar pahlawan nasional tersebut.

"Berkas yang kami terima sudah sangat lengkap. Seminar ini menjadi penguat bagi kami untuk segera menindaklanjuti dengan surat resmi pengusulan kepada pemerintah pusat," katanya.

"Kiai Haji Sholeh Darat bukan sekadar ulama, beliau adalah penjaga peradaban, guru dari para pahlawan nasional. Sudah sangat pantas beliau mendapat gelar pahlawan nasional," lanjutnya.

Wali Kota berharap pengusulan gelar pahlawan nasional tersebut mendapat dukungan dari berbagai kalangan, serta diperkuat oleh kajian para ahli sejarah. "Semoga ini menjadi bagian dari visi besar kami menjadikan Semarang sebagai destinasi wisata religi, khususnya di kawasan makam KH Sholeh Darat dan masjid peninggalan pesantren beliau," katanya.

Kiai Haji Sholeh Darat dikenal sebagai ulama besar, intelektual pejuang, dan pendidik pembebas yang mengabdikan hidupnya untuk membangun peradaban melalui ilmu. Dalam karya-karyanya, khususnya tafsir Faidurrahman, KH Sholeh Darat menerjemahkan ajaran Islam dalam bahasa Jawa agar mudah dipahami masyarakat luas.

Upaya tersebut, kata dia, menjadi bentuk perjuangan intelektual untuk membebaskan umat dari kebodohan dan memperkuat identitas keislaman masyarakat pribumi di tengah penjajahan. Dari pesantrennya di Kampung Darat Semarang, KH Sholeh Darat mendidik KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU), KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), dan menginspirasi R.A. Kartini melalui tafsir Alquran yang ditulisnya. Perjumpaannya dengan R.A. Kartini melahirkan karya yang monumental dan mencerahkan, serta menjadi bagian penting dalam sejarah pemikiran Islam dan nasionalisme di Indonesia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement