Jumat 25 Apr 2025 06:25 WIB

Mengenang Hamzah Sulaiman, Sosok di Balik Tokoh Raminten

Parjirono menceritakan awal mula munculnya nama Raminten.

Rep: Wulan Intandari/ Red: Fernan Rahadi
Kabar dukacita terkait kepergian tokoh ikonik yang dikenal luas lewat karakter Raminten, Hamzah Sulaeman.
Foto: Instagram @houseoframinten.
Kabar dukacita terkait kepergian tokoh ikonik yang dikenal luas lewat karakter Raminten, Hamzah Sulaeman.

REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kabar duka cita datang dari dunia seni dan usaha Daerah Istimewa Yogyakarta. Tokoh ikonik yang dikenal luas lewat karakter Raminten, Hamzah Sulaiman, meninggal dunia pada usia 75 tahun.

Kabar ini diumumkan melalui akun resmi Instagram @houseoframinten pada Kamis (24/4/2025).

"Selamat jalan kanjeng, terima kasih banyak atas segalanya. Engkau tidak hanya pemimpin bagi kami, tetapi juga sebagai guru kami, panutan kami, dan seseorang yang telah berjasa bagi kami. Semoga di sana bahagia ya, kanjeng," tulis akun Instagram @houseoframinten.

Tm Pengembangan Hamzah Batik yang mewakili pihak keluarga, Parjirono Wijoyo menyampaikan bahwa Hamzah telah dikenal luas di kalangan masyarakat dan juga wisatawan. Dia tidak hanya membesarkan panggung hiburan, namun juga turut menjaga dan mempopulerkan budaya lokal melalui karya dan dedikasinya.

Di kalangan masyarakat Yogyakarta, nama Hamzah Sulaiman sendiri dikenal sebagai pemilik atau salah yang membesarkan Raminten Cabaret Show. Ia pernah berperan dalam ketoprak komedi dengan judul "Pengkolan" sebagai seorang wanita Jawa Tua bernama Raminten.

Hamzah mulai masuk dunia akting secara profesional setelah pensiun dari bisnisnya karena dilanjutkan oleh putra-putrinya.

“Bagi kami, sosok beliau adalah sebagai pelestari budaya yang selalu berjuang menjaga tradisi budaya,” ucapnya.

Awal Mula Munculnya Nama Raminten

Parjirono juga menceritakan awal mula munculnya nama Raminten. Nama itu adalah sosok yang diperankan Hamzah saat pentas ketoprak semasa muda. Kemudian nama itu digunakan Hamzah untuk membangun usaha kuliner, oleh-oleh, hingga batik.

Gerai Mirota Batik salah satu contohnya yang sudah menjadi rujukan wisatawan di Malioboro. Akan tetapi Mirota Batik kemudian berganti nama menjadi Hamzah Batik dan tetap menjadi tujuan utama di Malioboro. 

Dia juga memiliki usaha hiburan Raminten Cabaret Show.

“Pada masa itu, ada TV okal Yogya yang bekerja sama untuk membuat sitkom ya. Jadi, sosok Raminten ini memang nama beliau ketika memang dia berada di panggung ketoprak, begitu. Dan akhirnya dalam sitkom itu dipakai beliau untuk nama Raminten," katanaya.

"Akhirnya itu menjadi sebuah inspirasi bagi kami, akhirnya kita kuatkan dengan dipakai brand-brand di bisnis beliau," katanya menambahkan.

Selain itu, Hamzah Sulaiman juga memakai nama itu di bisnis kulinernya yakni House of Raminten di Yogyakarta. Bisnis kuliner yang sekarang jadi salah satu ikon Kota Gudeg itu dirintisnya pada 1979. Nama Raminten diambil dari karakter yang diperankan Hamzah di acara komedi sebuah stasiun televisi lokal.

Raminten sendiri merupakan karakter Jawa berkebaya tradisional, lengkap dengan kain batik, sanggul, dan kacamata khas. Sosoknya sangat menginspirasi sutradara Nia Dinata untuk membuat film dokumenter yang digarap bersama Kalyana Shira Films.

Terkait kelanjutan film dokumenter yang mengupas warna-warni dunia Raminten, memotret perjalanan sang pendiri dalam membina dan membesarkan Raminten itu sendiri, disampaikannya akan didiskusikan dengan pihak keluarga.

“Tentu nanti kami akan diskusikan dulu dengan pihak keluarga (terkait kelanjutannya bagaimana),” ujarnya.

Hamzah juga disampaikannya mendapatkan gelar dari keraton dengan nama gelar Kanjeng Mas Tumenggung Tanoyo Hamidjinindyo.

"Salah satunya karena beliau rasa ingin berbakti pada Keraton Yogyakarta. Salah satunya itu melestarikan budaya-budaya Yogyakarta," ungkapnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement