Rabu 19 Mar 2025 09:19 WIB

Awal Tugas Baru

Penelitian menjadi salah satu variabel penilaian dalam klasterisasi Perguruan Tinggi.

Red: Fernan Rahadi
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta
Foto: amikom
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta

Oleh : Prof Ema Utami (Direktur Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Amikom Yogyakarta)

REJOGJA.CO.ID, Catatan sejarah kembali terjadi pada Selasa, 18 Maret 2025 saat Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham atau yang dikenal dengan trading halt. Penghentian perdagangan saham ini dikarenakan anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga 5 persen.

Penghentian perdagangan saham di BEI seperti hari Selasa kemarin pernah beberapa kali terjadi pada tahun 2020 saat pandemi Covid-19. Dengan demikian terjadinya trading halt di hari Selasa kemarin merupakan kali pertama setelah terjadi di era pandemi Covid-19.

Penghentian sementara perdagangan saham selama 30 menit ini merupakan upaya mitigasi agar tidak semakin merosotnya indeks. Penghentian perdagangan saham ini juga memberikan waktu bagi investor untuk dapat mencerna situasi dan menentukan langkah rasional dalam mengambil keputusan selanjutnya.

Anjloknya IHSG di tengah menguatnya perdagangan bursa di Asia tentu harus menjadi perhatian dari para pemangku kepentingan. Faktor dan variabel penyebab dari anjloknya IHSG kemarin harus segera diinvestigasi dan dicarikan solusi pencegahan dan penanggulangannya agar tidak terulang di masa yang akan datang.

Selain berita mengenai trading halt, kabar dari media sosial juga dihiasi dengan ramainya pembahasan mengenai penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Indonesia. Penelitian yang menggali potensi ekstrak herbal yang dikombinasikan dengan bacaan ayat-ayat Alquran memicu percakapan di dunia maya. Terbatasnya informasi mengenai isi dokumen hasil penelitian tersebut menjadikan saling sahut di percakapan media sosial, baik yang mendukung maupun skeptis terhadap penelitian tersebut.

Penelitian atau riset yang diterjemahkan dari kata research dapat disebut memiliki makna literal ‘mencari kembali’. Hasil yang didapatkan dalam sebuah penelitian tentu harus dapat dicari kembali, baik untuk mendapatkan hasil yang lain atau melakukan hal sama. Replikasi atau reduplikasi suatu penelitian perlu dilakukan untuk dapat meminimalisir terjadinya bias yang dapat terjadi. Dalam penelitian yang menyebut bahwa kombinasi ekstrak herbal dan bacaan ayat Alquran efektif melawan bakteri tifoid tersebut tentu harus melihat lebih dalam untuk dapat memberikan komentar secara objektif.

Bagaimana penelitian tersebut dilakukan, metode apa yang digunakan, batasan apa yang dibuat, variabel apa yang ditetapkan, dan lain sebagainya harus dilihat secara utuh. Pengujian terhadap klaim yang dihasilkan tersebut dan faktor yang memengaruhinya dapat menjadi kajian, baik untuk memperkuat atau memberikan sudut pandang yang lain. Penelitian sendiri merupakan salah satu bagian penting yang tidak dapat dilepaskan dari pendidikan tinggi.

Penelitian menjadi salah satu variabel penilaian dalam klasterisasi Perguruan Tinggi (PT) yang dilakukan oleh kementerian terkait. Universitas Amikom Yogyakarta pada tahun 2025 ini tergabung dalam Klaster Utama yang didasarkan pada hasil olahan data kinerja PT berbasis SINTA (Science and Technology Index) dalam periode tahun 2021 hingga 2023. Capaian kinerja tersebut merupakan kerja keras dari seluruh civitas akademik di Universitas Amikom Yogyakarta, dengan peran utama dari Direktorat Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

Pada tahun 2024, saya sebagai dosen sekaligus Ketua Program Studi S3 Informatika Universitas Amikom Yogyakarta berhasil ikut serta dalam 3 skema hibah penelitian BIMA, yaitu 1 hibah Penelitian Pascasarjana Disertasi Doktor, 1 hibah Penelitian Pascasarjana Tesis Magister, dan 1 hibah Penelitian Fundamental Reguler.

Pada era efisiensi di tahun 2025 ini, beberapa skema penelitian dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) tidak dibuka. Total sebanyak empat skema hibah penelitian, yakni Penelitian Fundamental, Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS), Penelitian Terapan Luaran Prototipe, dan Penelitian Terapan Luaran Model, serta 2 skema hibah pengabdian kepada masyarakat, yakni Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dan Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), dari Kemendikti Saintek yang dapat diajukan oleh dosen di lingkungan Universitas Amikom Yogyakarta pada tahun ini dengan 144 dosen yang memenuhi syarat untuk mengajukan sebagai Ketua Pengusul.

Sebagai Direktur baru yang ditunjuk untuk menahkodai Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) di Universitas Amikom Yogyakarta periode tahun 2025-2029, tentu menjadi awal tugas penuh tantangan yang harus saya pikul dengan tekad dan semangat.

Dimulai dengan rapat perdana LPPM di hari Selasa kemarin dan dengan berpegang pada ayat ke-285 dari surat Al Baqarah berikut semoga bisa mendorong untuk menjadi penguat dalam menjalankan tugas, “Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.” Wallahu a’lam.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement