REJOGJA.CO.ID, PEKALONGAN -- Basarnas Kota Semarang telah secara resmi menutup proses pencarian dua nelayan awak kapal KM Sumber Rizki yang hilang di perairan utara Pekalongan, Jawa Tengah (Jateng). Pencarian terhadap kedua nelayan tersebut sudah berlangsung selama sepekan.
"Kami telah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga dan instansi terkait, maka pada siang hari ini tepatnya pukul 14:00 WIB, operasi SAR KM Sumber Rizki dinyatakan ditutup dan kedua korban dinyatakan hilang. Saya ucapkan terima kasih kepada tim SAR gabungan yang telah terlibat dalam proses operasi,” kata Kepala Kantor Basarnas Semarang Budiono, Selasa (18/2/2025).
Dia mengungkapkan, pihaknya sudah berupaya melakukan pencarian dengan mengerahkan dua tim SAR, yakni dari Unit Siaga Basarnas Pemalang dan KN SAR Sadewa 231 Semarang. Proses pencarian juga dibantu oleh para nelayan setempat. Namun selama sepekan upaya pencarian, kedua nelayan bernama Hermanto (35 tahun), warga Gracik Proyonangan, Kabupaten Batang dan Fatkhur (21 tahun), warga Rowosari, Kabupaten Kendal, tidak ditemukan.
"Salah satu kendala atau hambatan tim di lapangan adalah area pencarian yang luas, dan juga cuaca yang tidak menentu. Namun meskipun telah ditutup, kami akan tetap melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait akan perkembangan keberadaan kedua korban," ucap Budiono.
Kapal KM Sumber Rizki bertolak dari Dermaga TPI Batang pada Selasa (11/2/2025), sekitar pukul 17:00 WIB. Kapal tersebut berlayar menuju Perairan Utara Wonokerto.
Budiono mengatakan, kapal KM Sumber Rizki mulai melabuhkan jangkarnya pukul 21:00 WIB. Para awak atau nelayan di kapal tersebut kemudian melakukan proses pencarian ikan dengan cara ngobor.
Keesokan harinya, Rabu (12/2/2025), sekitar pukul 04:00 WIB, bagian buritan kapal KM Sumber Rizki tiba-tiba tenggelam ketika kapal selesai melakukan tabur jaring. Bocornya kapal diduga akibat terhantam ombak besar.
"Tenggelamnya kapal mulai terjadi pada Rabu subuh sekitar pukul 04:00 WIB, tepatnya setelah kru kapal menyelesaikan tabur jaring. Bagian buritan kapal tiba-tiba tenggelam sehingga mengakibatkan kapal oleng dan terbalik," kata Budiono.
Setelah itu para awak kapal berusaha menyelamatkan diri dan berenang menggunakan alat seadanya. "Sekitar pukul 05:30 WIB, terdapat empat kapal nelayan Pemalang dengan jenis sopek badong yang sedang berada di area kejadian. Selanjutnya keempat kapal tersebut memberikan bantuan dan menolong korban kru KM Sumber Rizki," ungkap Budiono.
"Empat kapal berhasil mengevakuasi kru sebanyak 15 korban dalam kondisi selamat dan menemukan satu korban dalam keadaan meninggal dunia," tambah Budiono.
Budiono mengatakan, setelah menerima informasi tenggelamnya kapal KM Sumber Rizki, Basarnas Semarang segera mengirimkan tim dari Unit Siaga Basarnas Pemalang serta mengerahkan KN SAR Sadewa 231 dari Semarang untuk membantu proses pencarian dua korban yang masih belum ditemukan.