REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Sutradara asal Australia Adrian Powers memberikan masterclass interaktif bagi para sineas muda di Yogyakarta. Kegiatan yang dihadiri anak-anak muda termasuk mahasiswa tersebut di antaranya meliputi penulisan naskah, penyutradaraan film, dan acara nonton bareng.
"Kalau ingin menjadi sutradara yang baik maka seseorang harus belajar menulis dan menyunting. Sedangkan kalau mau jadi penulis yang baik maka belajarlah menyutradarai dan menyunting. Kalau mau jadi editor yang baik belajarlah menulis dan menyutradarai. Dengan belajar ketiganya maka kita menjadi memiliki banyak perspektif dan pemahaman membuat film yang lebih baik," kata Adrian di hadapan puluhan orang yang menghadiri pemutaran filmnya yang berjudul 'Royal in Paradise' pada acara Masterclass 'Menghasilkan Film Berkualitas Hollywood dengan Anggaran Terbatas' di Akademi Film Yogyakarta, Senin (2/6/2025).
Royal in Paradise adalah karya Adrian yang tayang di bioskop Australia. Karya lainnya meliputi film populer internasional Netflix, Love is in the Air yang meraih peringkat 1 secara global saat tayang perdana pada hari pembukaannya.
Total, Adrian telah menyunting 13 film layar lebar dan ikut menulis empat episode serial Netflix Dive Club (2021). Sedangkan film pendeknya, Brolga (2019) sukses di berbagai festival sehingga meraih banyak oenghargaan di antaranya Film Terbaik dan Sutradara Terbaik.

Adrian pun mengaku senang bisa berbagi dengan para anak muda di Akademi Film Yogyakarta. Menurut lulusan International Film School Sydney itu, anak-anak muda di Indonesia, khususnya di Yogyakarta, memiliki passion besar terhadap film. "Saya pikir industri film di Indonesia sangat menarik. Saya sudah tidak sabar untuk menonton film-film mereka lagi," kata Adrian yang telah berada di industri film Australia selama 15 tahun tersebut.
Kehadiran Adrian merupakan bagian dari program Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) yang berlangsung 15 Mei sampai 14 Juni 2025. Pada tahun ke-10 ini, FSAI mempersembahkan lima film Australia, dua film Indonesia yang menampilkan alumni Australia, dan sejumlah pendek karya sineas Indonesia yang telah mengikuti kursus singkat Australia Awards tentang produksi film pada awal tahun ini.
"Festival Sinema Australia Indonesia 2025 menampilkan keahlian dan kreativitas industri film Australia dan Indonesia kepada penonton di seluruh Indonesia. Selama sepuluh tahun, festival ini telah menjadi platform yang kuat untuk mempromosikan hubungan dan pemahaman antara kedua negara," kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Rod Brazier, dalam siaran pers.