Kamis 06 Feb 2025 20:28 WIB

Penutupan PDSS Bersifat Final, Ini Solusi Disdikbud Jateng untuk Siswa SMKN 2 Surakarta

Siswa SMKN 2 Surakarta didorong untuk mengikuti UTBK-SNBT dan ujian mandiri.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi UTBK-SNBT. Siswa SMKN 2 Surakarta yang terancam gagal mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) didorong untuk mengikuti UTBK-SNBT dan ujian mandiri.
Foto:

Dia mendorong para siswa yang gagal mengikuti SNBP agar tetap semangat. "Yakinlah kesempatan sangat terbuka luas. Kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk menjawab keinginan melanjutkan pendidikan tinggi pada perguruan tinggi negeri. Semua berkesempatan, bergantung siapa yang paling siap untuk memenangkan kompetisi," ucapnya.

Sebelumnya para siswa SMKN 2 Surakarta sempat menggelar protes terhadap guru-guru mereka yang lalai menginput data PDSS. Hal itu menyebabkan para siswa terkait kehilangan kesempatan untuk bisa memasuki PTN tanpa tes.

Dalam aksinya pada Senin (3/2/2025) lalu, para siswa SMKN 2 Surakarta menempelkan sejumlah poster di lingkungan sekolah mereka. Poster tersebut antara lain bertuliskan "Kami berhak SNBP", "Guru lalai, kami terbengkalai", "Oknum perenggut mimpi", dan "RIP SNBP".

Seleksi SNBP mewajibkan sekolah mengisi perangkat seleksi yang sudah ditetapkan Panitia SNPMB sesuai kuota pada masing-masing satuan pendidikan terkait. Jadwal pengisian PDSS adalah 6-31 Januari 2025.

Tenggat pengisian PDSS kemudian diperpanjang hingga 2 Februari 2025 pukul 15.00 WIB. Namun perpanjangan tersebut khusus atau terbatas pada tahapan finalisasi akhir, bukan penginputan data.

Serapan PTN terhadap peserta SNBP adalah 20 persen pada masing-masing program studi. Sementara sisa 80 persen lainnya diterima melalui jalur UTBK-SNBT dan ujian mandiri. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement