Sabtu 21 Dec 2024 18:56 WIB

Autoconz 3DCP Indonesia Raih Sertifikasi TKDN untuk Mortar 3D Printing Konstruksi

Sertifikasi menjadi bukti material inovatif tersebut tak hanya ramah lingkungan.

Red: Fernan Rahadi
Mortar 3D Printing Konstruksi Yang Dikembangkan Oleh Autoconz 3DCP Indonesia.
Foto: dokpri
Mortar 3D Printing Konstruksi Yang Dikembangkan Oleh Autoconz 3DCP Indonesia.

REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dalam upaya mendukung pembangunan berkelanjutan yang terus didorong oleh pemerintah, PT Berdikari Teknologi Indonesia atau dikenal sebagai Autoconz 3DCP Indonesia, kembali mencatatkan langkah besar. Perusahaan rintisan asal Sleman, Yogyakarta ini mengembangkan teknologi 3D Printing Konstruksi yang menjadi solusi inovatif untuk menjawab tantangan pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.

Baru-baru ini, Autoconz 3DCP Indonesia mengumumkan bahwa Mortar khusus 3D Printing Konstruksi hasil pengembangan mereka telah menerima sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dengan capaian 68,29 persen. Sertifikasi ini menjadi bukti bahwa material inovatif tersebut tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mendukung industri lokal dengan memprioritaskan penggunaan komponen dalam negeri.

CEO Autoconz 3DCP Indonesia, Antonius Ali, mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian ini. "Kami merasa sangat bangga dengan perolehan sertifikasi TKDN ini. Pencapaian tersebut adalah hasil dedikasi semua team selama beberapa tahun ini dalam mengembangkan material mortar 3D Printing Konstruksi di Indonesia. Pencapaian ini menegaskan bahwa anak-anak bangsa turut berkontrobusi terhadap masalah perumahan di Indonesia," ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (21/12/2024).

photo
Proses Printing Rumah 3DCP Pertama di Indonesia Yang berlokasi di Turi, Sleman, Yogyakarta. - (dokpri)

Teknologi 3D printing konstruksi yang dikembangkan Autoconz 3DCP Indonesia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pembangunan masa kini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan yang menjadi prioritas pemerintah bahkan global saat ini.

Tidak berhenti pada mortar, Autoconz 3DCP Indonesia juga menargetkan untuk mendapatkan sertifikasi TKDN untuk mesin Gantri 3D Printing Konstruksi “Bimantara” pada tahun 2025. Langkah ini semakin mempertegas komitmen perusahaan dalam mengembangkan teknologi konstruksi yang mandiri dan berbasis lokal.

"Terima kasih kami ucapkan untuk pihak-pihak yang telah membantu dan mensukseskan dalam proses pengerjaan TKDN Autoconz 3DCP Indonesia sehingga Autoconz 3DCP Indonesia mendapat nilai TKDN pertama di Indonesia untuk Baseline Mortar khusus 3D Printing Konstruksi," kata Antonius Ali.

Sebabagai teknologi 3D printing konstruksi asal Yogyakarta, Autoconz 3DCP Indonesia tidak hanya fokus pada pengembangan material, tetapi juga mesin dan metode konstruksi yang sepenuhnya dikembangkan di dalam negeri. Dengan teknologi yang sepenuhnya buatan anak bangsa, Autoconz 3DCP Indonesia membuktikan bahwa Indonesia mampu bersaing di tingkat global dalam inovasi teknologi konstruksi.

"Ke depan, teknologi 3D printing konstruksi ini diharapkan dapat menjadi solusi utama untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang efisien, berkelanjutan, dan memberdayakan industri lokal," ujar Antonius.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement