REJOGJA.CO.ID, Solo -- Gus Miftah jadi bahan cemoohan se-Indonesia setelah videonya menghina penjual es teh di suatu majelis di Magelang viral di media sosial. Biodata Utusan Khusus Presiden itu pun dikuliti netizen. Salah satu yang menarik perhatian adalah gelar 'Gus' yang dipakainya. Benarkah pemilik nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahamn tersebut anak kiai sehingga boleh memakai gelar 'Gus'?
Sebelumnya dalam potongan video yang viral, Gus Miftah bertanya kepada pria penjual es teh yang belakangan diketahui bernama Sunhaji. "Es tehmu jik okeh ra? Masih, yo kono didol Gobl*k (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual gob**k)," ucap Gus Miftah dari atas panggung. Mirisnya makian Gus Miftah malah memancing jamaahnya tertawa.
"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambung Gus Miftah.
Kamera pun menyorot ke sosok penjual es teh yang sedang menjunjung kayu alas dagangannya di atas kepala. Isinya beberapa botol air mineral dan es teh manis.
Gara-gara video mengumpatnya viral, gelar Gus yang dipakai dia pun dipertanyakan. Menariknya, julukan Gus tersebut sudah berulang kali dipermasalahkan sejumlah pihak, salah satunya KH Najih Maimoen.
KH Najih Maimoen, putra dari KH Maimoen Zubair mempertanyakan julukan Gus di depan nama Gus Miftah. Sebab, menurut Kiai Najih, pria asal Yogyakarta tersebut bukan anak dari kiai.
"Ini kemarin ada video orang yang namanya Gus, dia (Miftah) bukan Gus, artinya bukan anak kiai, ada juga Muwafiq juga bukan anak kiai, Gus Nuril juga bukan," ujar KH Najih Maimoen dalam salah satu video di channel Youtube GSM (Generasi Santri Milenial).
"Orang bukan anak kiai tapi dinamakan Gus, biar cepat tenar,” tambah Kiai Najih.
Jika melihat silsilah Gus Miftah, dia memang bukan anak seorang kiai. Pria kelahiran Lampung 5 Agustus 1981 itu memiliki ayah bernama Muhammad Murodi.
Lihat postingan ini di Instagram
Gus Miftah mengklaim merupakan keturunan kesembilan Kiai Ageng Muhammad Besari dari Ponorogo, Jawa Timur. Kiai Muhammad Besari adalah ulama besar Indonesia yang menjadi pendiri salah satu pesantren tertua yakni Pesantren Tegalsari atau disebutkan bernama Pesantren Gebang Tinatar.
PENDIDIKAN
MTs dan MAN di Pondok Pesantren Bustanul I'lum
Studi Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga angkatan 1999. Namun menurut laman Fakultas Agama Islam Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang, Gus Miftah tidak menyelesaikan kuliahnya tersebut padahal tinggal menyelesaikan beberapa mata kuliah dan skripsi.
Prodi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Unissula setelah berhasil menjalani sidang skripsi terbuka pada 6 Februari 2023.
Gus Miftah dikenal sebagai pendiri Pesantren Ora Aji yang berlokasi di Tudan, Purwomartani, Kalasan, Sleman, pada 2011. Pondok pesantren tersebut untuk mewadahi kaum marjinal yang ingin lebih mengenal agama dan Allah. Meski menjadi pendiri dan pembina pesantren, dia dikenal sering berdakwah di tempat yang tidak biasa, yakni di tempat hiburan malam. Karena itu, tempatnya berdakwah menimbulkan kontroversi.