Jumat 22 Nov 2024 14:06 WIB

Bara Api Masih Menyala di Lokasi Kebakaran Pabrik Sepeda Semarang

Saat ini proses pemadaman kebakaran dalam tahap pendinginan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang melanda pabrik produksi sepeda milik PT Roda Pasifik Mandiri di Kawasan Industri Terboyo, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (21/11/2024). Dinas Pemadam Kebakaran Kota Semarang mengerahkan sebanyak 40 personel dan 14 mobil armada tangki air untuk memadamkan kebakaran tersebut dan hingga malam pukul 19.30 WIB proses pemadaman masih berlangsung akibat banyaknya titik api yang melanda pabrik tersebut sejak sore Kamis (21/11) pukul 16.00 WIB.
Foto:

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol. Irwan Anwar mengatakan peristiwa kebakaran pertama kali diketahui sekitar pukul 16.15 WIB. "Saksi mendengar suara percikan api atap tembok di bagian utara pabrik," katanya.

Tak berselang lama, kata dia, api langsung membesar dan menjalar ke bagian lain pabrik. Sekitar 20 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk mengatasi kebakaran.

Sehingga Kamis malam, proses pemadaman masih dilakukan bersama petugas gabungan TNI/ Polri. Irwan belum bisa menyebut penyebab kebakaran yang melanda salah satu pabrik di kawasan industri Terboyo itu lantaran penyelidikan tentang penyebab kebakaran masih harus menunggu api benar-benar padam.

Berdasarkan rekaman video yang telah beredar luas di media sosial, asap hitam membubung dari area pabrik. Para pegawai pun telah dievakuasi. Sebanyak sembilan unit truk pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi.

"Kondisi di lapangan personel masih melakukan pemadaman. Jumlah personel 40-an orang, ini mau meluncur lagi," ungkap Kasi Keselamatan Pemadam Kebakaran Kota Semarang Listyono dalam keterangannya kepada media.

Dia mengatakan, pihaknya menerima laporan tentang kebakaran pabrik PT Roda Pasifik Mandiri sekitar pukul 16:30 WIB. "Penyebab belum diketahui," ujar Listyono ketika ditanya penyebab terjadinya kebakaran tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement