Cuaca ekstrem yang terjadi selama musim hujan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berpotensi menimbulkan berbagai dampak, salah satunya pohon tumbang. Bahkan, dalam beberapa hari ini sudah dilaporkan adanya sejumlah pohon tumbang di sejumlah titik di DIY.
Untuk itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta meminta masyarakat melaporkan pohon yang berpotensi tumbang agar ditindaklanjuti dan melakukan langkah pencegahan. DLH bahkan menyebut melakukan pemangkasan pohon yang berpotensi tumbang dengan 13 titik yang menjadi prioritas di Kota Yogyakarta.
Kepala Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik DLH Kota Yogyakarta, Rina Aryati Nugraha mencatat setidaknya ada 20 ribu pohon dengan berbagai jenis di Kota Yogyakarta yang termasuk dalam aset DLH. Jenis pohon yang paling banyak ditemui yakni pohon angsana, pohon tanjung, pohon asem jawa, pohon sawo, pohon tabebuya, dan beberapa jenis pohon beringin. Namun, pihaknya memprioritaskan pengawasan terhadap pohon waru karena berpotensi lebih mudah tumbang.
“(Pohon waru) Ini memiliki kriteria fisik yang mudah patah, terutama pada cabang dan rantingnya yang lebih rapuh. Ini menjadikannya lebih rawan tumbang, terutama saat cuaca buruk atau angin kencang,” kata Rina dalam keterangannya belum lama ini.
Dengan jumlah pohon yang harus diawasi cukup banyak, keterbatasan alat pemangkasan juga menjadi salah satu tantangan utama. Meski begitu, pihaknya melakukan pemangkasan pohon yang berpotensi tumbang secara bertahap sesuai dengan prioritas. “Kami terus berupaya memberikan yang terbaik meskipun ada keterbatasan, karena keselamatan dan kenyamanan masyarakat adalah prioritas kami,” ucap Rina.
Penata Layanan Operasional Bidang Ruang Terbuka Hijau Publik DLH Kota Yogyakarta, Sumardiyono mengatakan, pihaknya telah membagi wilayah pemangkasan pohon ke dalam tiga zona. Hal ini guna meningkatkan efektivitas penanganan pohon yang rawan tumbang.
Pembagian zona tersebut bertujuan untuk mempermudah pemantauan dan perawatan pohon di seluruh wilayah Kota Yogyakarta. Sumardiyono menjelaskan, zona pertama mencakup kawasan timur Kali Code, selatan menuju Lempuyangan, serta ke timur hingga Jalan Timoho, dan batas Kota Yogyakarta.
“Zona kedua meliputi barat Kali Code mulai dari Jalan Sisingamangaraja ke utara sampai Jalan AM Sangaji ke utara, sampai batas Kota Yogyakarta. Sedangkan, zona ketiga dari Jalan Kusumanegara, Jagalan, Sultan Agung, hingga timur Kali Code ke arah timur sampai Kotagede,” katanya.
Dalam penanganan pohon tumbang, katanya, pihaknya bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan PLN. BPBD bertugas mengevakuasi pohon yang tumbang, sedangkan DLH turut serta dalam proses evakuasi tersebut.
“PLN juga berperan dalam memangkas pohon yang mengenai kabel listrik sebelum dilanjutkan oleh DLH untuk penyelesaian pemangkasan,” jelas Sumardiyono.