Jumat 18 Oct 2024 18:41 WIB

Sudah Meninggal 20 Tahun Lalu, Perempuan Berkerudung Daftar Jadi Pengawas TPS Pilkada 2024

Saat ditelusuri identitasnya, ternyata perempuan itu sudah meninggal dunia.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi TPS
Foto: Republika/ Wihdan
Ilustrasi TPS

REJOGJA.CO.ID, MAJALENGKA -- Warga Majalengka, Jawa Barat, dihebohkan dengan kabar seorang perempuan yang sudah meninggal 20 tahun lalu, ikut mendaftar sebagai pengawas Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada Pilkada Serentak 2024 Kabupaten Majalengka. Kejadian itu pun viral terutama di kalangan Panwascam di Kabupaten Majalengka.

Peristiwa mistis itu terjadi di Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka. Seorang wanita, yang kemudian diketahui telah meninggal dunia 20 tahun yang lalu, mendaftarkan diri sebagai pengawas TPS dalam Pilkada Serentak 2024.

Kejadian itu terjadi menjelang waktu Maghrib. Seorang wanita muda berparas cantik dan berkerudung, datang ke Sekretariat Panwascam Sukahaji untuk mendaftarkan diri sebagai pengawas TPS.

Anggota Panwascam Sukahaji, Muhamad Ibin Nugraha, menjelaskan, saat itu staf Panwascam bernama Apendi, menemui wanita tersebut. Sesuai prosedur, warga yang ingin mendaftar sebagai pengawas diminta untuk mengisi formulir pendaftaran.

‘’Staf kami, Apendi juga memotret wanita itu untuk didokumentasikan. Foto itu kemudian dikirim ke grup WhatsApp Panwascam Sukahaji,’’ ujar Ibin, Jumat (18/10/2024).

Namun, anggota grup WA Panwascam Sukahaji pun mendadak heboh. Pasalnya, foto yang dikirimkan ke grup WA itu ternyata hanya menunjukkan pulpen yang berdiri, seperti sedang digunakan untuk menulis, tanpa ada sosok wanita tersebut.

‘’Padahal wanita itu ada di hadapan staf kami saat mendaftar,’’ jelas Ibin.

Untuk memastikan identitas wanita misterius yang telah mengisi formulir pendaftaran tersebut, Panwascam Sukahaji pun meminta bantuan pengawas desa (PKD) Desa Jayi, Kecamatan Sukahaji, untuk mengeceknya. Hasilnya, diketahui wanita itu memang pernah hidup, tetapi sudah meninggal dunia 20 tahun lalu.

‘’Kami sangat terkejut ketika mendengar bahwa yang mendaftar itu wanita yang sudah meninggal,’’ ungkap Ibin.

Menurut Ibin, kejadian itu menjadi viral di kalangan keluarga besar Panwascam Sukahaji. Meski demikian, mereka tetap melanjutkan tugas sebagaimana biasanya.

Saat ini, proses seleksi Pengawas TPS Panwascam Sukahaji masih berlangsung. ‘’Semoga tidak ada lagi kejadian aneh seperti itu,’’ ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Advertisement
Advertisement