REJOGJA.CO.ID, SLEMAN – Dalam upaya mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan masa depan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar acara bernama “Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas.” Dihadiri oleh peserta dari kalangan Milenial dan Gen Z, acara ini diselenggarakan pada hari Jumat (27/9/2024) di Auditorium Djarum Foundation, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), Jalan Sosio Humaniora No 1, Bulaksumur, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta.
Corporate Secretary InJourney Destination Management, Ryan Eka Permana Sakti dalam diskusi bersama membagikan data menarik terkait pola kunjungan masyarakat Indonesia ke destinasi wisata budaya, khususnya candi. Berdasarkan survei yang ia paparkan, mayoritas masyarakat Indonesia hanya dua kali berkunjung ke candi selama hidup mereka.
"Survei menunjukkan bahwa rata-rata orang Indonesia hanya berkunjung ke candi hanya dua kali, yaitu saat study tour atau wisata sekolah, dan saat mengantar anak mereka dalam kegiatan serupa," katanya.
Ia menyoroti fakta ini sebagai tantangan bagi industri pariwisata dan pengelola destinasi budaya untuk meningkatkan minat kunjungan masyarakat. Ryan menyatakan bahwa meski candi-candi di Indonesia, seperti Borobudur dan Prambanan, merupakan warisan budaya dunia yang bernilai tinggi, daya tariknya masih belum cukup dimaksimalkan bagi masyarakat lokal.
Direktur Investasi 2 Danareksa, Rizwan Rizal Abidin, menyoroti pentingnya peran generasi Milenial dan Gen Z dalam struktur tenaga kerja perusahaan. Rizwan mengungkapkan bahwa sebagian besar karyawan Danareksa saat ini berasal dari kalangan Milenial dan Gen Z.
"Di Danareksa, Milenial dan Gen Z merupakan kelompok yang paling banyak mendominasi tenaga kerja kami. Mereka membawa semangat baru dan kreativitas yang sangat dibutuhkan dalam industri keuangan dan investasi yang terus berkembang ini," ungkap Rizwan.
Ia mengungkapkan, Danareksa melihat potensi besar dalam generasi muda yang cepat beradaptasi dengan perubahan teknologi, memiliki pola pikir inovatif, serta mampu menghadirkan ide-ide segar dalam dunia investasi. Rizwan juga menekankan bahwa keberadaan mereka memberi warna baru dalam budaya kerja perusahaan, mendorong kolaborasi yang lebih dinamis dan fleksibel.
"Kami memahami bahwa generasi Milenial dan Gen Z memiliki cara pandang yang berbeda dalam bekerja. Mereka lebih berorientasi pada teknologi, fleksibilitas, dan inovasi, yang menjadi aset berharga dalam menghadapi tantangan industri yang terus berubah," tuturnya.
Rizwan berharap bahwa dengan semakin besarnya peran Milenial dan Gen Z di perusahaan seperti Danareksa, mereka dapat terus berkontribusi secara signifikan dalam mendorong pertumbuhan bisnis, serta menjadi bagian dari transformasi BUMN menuju visi Indonesia Emas.