Sabtu 27 Jul 2024 21:06 WIB

4 Oknum TNI Aniaya 2 Warga Surabaya Pakai Besi Tumpul Hingga Pincang dan Kepalanya Retak

Dua korban dianiaya secara membabi buta hingga bersimbah darah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Ilustrasi pemukulan.

Kronologis Kejadian

Pada kesempatan itu, Setiawan turut menceritakan kronologis singkat terkait aksi pengeroyokan terhadap kedua kliennya. Peristiwa itu terjadi di depan Hotel Louise Kiene di Jalan Pemuda, Semarang, pada Rabu (24/7/2024), sekitar pukul 03:00 WIB.

Ketika itu, Jonsun dan Farid, yang baru saja selesai makan di warung soto di seberang Hotel Louise Kiene, melihat adanya percekcokan antara dua orang dan dua orang. Jonsun dan Farid kemudian berusaha melerai mereka.

“Tapi salah satu orang (yang terlibat percekcokan), yang diduga juga mabuk, yang diduga ada oknum (TNI) juga, mengaku-ngaku anggota, itu tidak terima. Karena mungkin sudah panas, akhirnya oknum ini, menelepon teman-temannya. Akhirnya datang satu motor dengan dua orang, kemudian datang lagi dua motor dengan masing-masing dua orang, kemudian datang lagi satu mobil jenis Ayla atau Cayla, pada saat itulah terjadi (pengeroyokan),” ucap Setiawan.

Dia menambahkan, ketika Jonsun sudah terkapar bersimbah darah, para pelaku masih sempat menginjak-injaknya. “Menurut kami ini bukan seperti diperlakukan layaknya manusia,” katanya.

Ketika membuat laporan ke Polrestabes Semarang, Setiawan turut membawa Farid yang masih tampak mengalami lebam-lebam di bagian wajah. Sementara Jonsun masih menjalani perawatan di RS Bhayangkara Semarang.

"(Jonsun) dirawat intensif di sana. Setelah satu hari dirawat di IGD, sekarang baru dirawat hari ketiga," ujar Setiawan.

Setiawan mengungkapkan, oknum anggota TNI yang diduga terlibat dalam pengeroyokan Jonsun dan Farid berjumlah empat orang. Di antara mereka merupakan anggota TNI AU. Namun Setiawan belum dapat mengonfirmasi apakah semuanya merupakan anggota TNI AU.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement