Ahad 02 Jun 2024 09:38 WIB

Pangdam IV Diponegoro Dorong Banyumas Jadi Sentra Susu Kambing

Pengembangan ternak di sana dapat diintegrasikan dengan sektor pariwisata.

Red: Fernan Rahadi
Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi mendorong Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi sentra produksi susu kambing. Hal itu diungkapkan saat berkunjung ke Farm Bumi Wijaya Grup di Darmakradenan, Ajibarang, Banyumas, Selasa (28/5/2024).
Foto: dokpri
Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi mendorong Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi sentra produksi susu kambing. Hal itu diungkapkan saat berkunjung ke Farm Bumi Wijaya Grup di Darmakradenan, Ajibarang, Banyumas, Selasa (28/5/2024).

REJOGJA.CO.ID, BANYUMAS -- Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi mendorong Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjadi sentra produksi susu kambing. Hal itu diungkapkan saat berkunjung ke Farm Bumi Wijaya Grup di Darmakradenan, Ajibarang, Banyumas, Selasa (28/5/2024).

Kunjungan Pangdam bersama jajarannya ini juga sekaligus meninjau aset Kodam IV/Diponegoro. Bumi Wijaya Grup bekerja sama dengan Kodam IV/Diponegoro dalam pengelolaan aset tersebut untuk peternakan kambing perah.

"Pangdam mengharapkan Banyumas sebagai sumber susu kambing," ujar pemilik Bumi Wijaya, Tatang Mulyadi, dalam siaran pers, Ahad (2/6/2024).

"Bumi Wijaya mengelola lahan untuk penguatan dan kualitas suplai bahan baku di entitas Bumi Wijaya. Baik untuk Tresno Jamu Indonesia, Bumi Wijaya maupun Bumi Wijaya Grup. Karena kita membutuhkan cukup banyak bahan baku produk susu dan menjaga kualitas," katanya menambahkan.

Tak hanya itu, pihaknya juga akan mengembangkan peternakan kambing perah tersebut yang ditargetkan memproduksi 3.000 liter susu per hari dari produksi saat ini 300 liter per hari dari 500 ekor kambing. Sehingga akan menyerap tenaga kerja lokal lebih banyak lagi.

"Potensinya masih cukup luas, dari lahannya masih ada ratusan hektar, dan dapat dikembangkan untuk jangka panjang sehingga ada multiplier effect. Bisa dikembangkan ke wisata edukasi," ujarnya.

Lebih jauh, Tatang menjelaskan, bahwa pengembangan ternak di sana dapat diintegrasikan dengan sektor pariwisata. Sehingga dapat menunjang peningkatan perekonomian khususnya di Darmakradenan dan Banyumas pada umumnya.

"Farm di Darmakradenan ada sumber pakan beruap rumput dan akan ditanam singkong. Singkongnya bisa dibuat mocaf untuk ketahanan pangan dan daunnya bisa untuk makanan ternak. Harapannya akan menyerap tenaga kerja lebih banyak dari industri mocaf, peternakan kambing dan perkebunan," ujarnya.

Bumi Wijaya merupakan perusahaan yang bergerak dalam mengembangkan produk jamu herbal, akan mengoptimalkan lahan untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku.

"Kita juga menanam 3000 pohon pace dan tanaman yang lain itu diolah dan diambil untuk entitas Bumi Wijaya Grup, dan ke depan dapat untuk pemenuhan kebutuhan di luar," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement