REJOGJA.CO.ID, GUNUNGKIDUL — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), menggulirkan program bantuan sosial (bansos) permakanan pada 2024 ini. Bansos tersebut sudah mulai disalurkan untuk warga lanjut usia (lansia) telantar, difabel telantar, dan anak telantar sebagai bentuk perlindungan sosial.
Menurut Sekretaris Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Gunungkidul Nurudin Araniri, bansos tersebut merupakan program dinasnya, berupa makanan siap saji yang terdiri atas nasi, lauk-pauk, sayur, buah, dan air mineral.
Untuk bansos tersebut, menurut Nurudin, dianggarkan dari APBD senilai sekitar Rp 2,3 miliar. Bansos ditujukan untuk penerima manfaat di 18 kapanewon/kecamatan. “Program kita mulai 5 Februari hingga 5 Maret 2024,” kata dia, Rabu (21/2/2024).
Nurudin menjelaskan, semula total penerima manfaat bansos permakanan itu mencapai 2.506 orang. Seiring berjalannya waktu, kata dia, ada pengurangan sebanyak 726 orang. Bansos permakanan itu senilai Rp 30 ribu disalurkan untuk makan pagi dan makan siang.
“Penerima manfaat diberikan makanan sebanyak dua kali dalam sehari atau dalam satu kali pengantaran. Makanan disiapkan oleh kelompok masyarakat,” ujar Nurudin.
Menurut Nurudin, setiap hari ada kurir yang bertugas mengantar langsung makanan ke rumah-rumah penerima manfaat. Seperti di Kalurahan Petir, Kapanewon Rongkop.
Lurah Petir, Sarju, mengatakan, di wilayah Kapanewon Rongkop ada lima kurir yang mengantarkan bansos makanan. Menurut dia, di kalurahannya ada 107 penerima manfaat bansos tersebut, terdiri atas warga lansia, difabel, dan anak telantar.
“Untuk Rongkop, makanan dimasak oleh kader posyandu, PKK. Dimasak secara bergantian. Mereka memanfaatkan dapur kalurahan, sekaligus menyimpan bahan makanan,” kata Sarju.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengingatkan agar makanan yang disalurkan dalam program bansos itu dijamin kebersihan, kesehatan, serta kecukupan gizinya. Ia juga meminta makanan yang disediakan dikonsultasikan kepada puskesmas di wilayah masing-masing.
“Kami berharap makanan yang disalurkan dalam keadaan sehat, yang dimasak dadakan, yang tentunya mengandung gizi yang baik. Jangan sampai ada kesalahan, bisa viral nanti,” kata Bupati.