REJOGJA.CO.ID, SLEMAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengagendakan pasar murah di empat lokasi pada Februari ini. Agenda pasar murah bertajuk “Sembako Murah Menyenangkan Seluruh Masyarakat” (Semar Mesem Berase Murah) ini dimulai di Lapangan Sanggrahan, Tirtoadi, Mlati, Rabu (21/2/2024).
Kegiatan pasar murah itu dibuka Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo. Menurut Bupati, pasar murah digelar menyikapi kenaikan harga pangan imbas kondisi cuaca ekstrem dampak fenomena iklim El Nino. Ia mengatakan, kondisi cuaca ekstrem menurunkan produksi beras di Kabupaten Sleman sekitar 1,56 persen atau 3.890 ton. Hal itu dinilai berdampak terhadap kenaikan harga beras.
Merespons hal itu, digelar pasar murah, dengan harapan dapat menekan harga di pasaran dan mengendalikan laju inflasi. “Dengan adanya kenaikan beras ini, kami peduli, supaya tidak ada inflasi," kata Bupati.
Selain beras medium dan premium, pada pasar murah ini disediakan sejumlah komoditas lainnya, seperti gula pasir dan minyak goreng. Ada juga telur ayam. “Monggo, nanti belanja secukupnya,” ujar Bupati.
Setelah pasar murah pada Februari ini, Bupati menyebut akan ada agenda serupa menjelang hari raya Idul Fitri di 17 kapanewon. Menurut dia, kegiatan itu sudah dianggarkan. “Dengan ini diharapkan membantu masyarakat,” katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman Raden Rara Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan, pada Februari ini diagendakan pasar murah di empat lokasi. Setelah di Lapangan Tirtoadi, kata dia, dijadwalkan di Lapangan TGP Margoluwih, Seyegan, pada 22 Februari 2024, Lapangan Donokerto, Turi pada 26 Februari 2024, dan di Lapangan Raden Ronggo, Kalasan, pada 27 Februari 2024.
Pasar murah ditujukan bagi warga dengan kartu tanda penduduk (KTP) Kabupaten Sleman. “Pembelian dibatasi. Sekarang satu orang satu KTP, biar merata,” ujar Rusmi.
Menurut Rusmi, untuk pasar murah pada Februari ini diberikan reduksi biaya distribusi sebesar Rp 3.000 untuk komoditas beras beras, gula pasir, dan telur ayam ras. Penyediaan komoditas untuk pasar murah itu bekerja sama dengan sejumlah pihak.
Pada pasar murah tahap satu, TPID Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Perum Bulog, Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), pelaku usaha beras Bu Tami, pelaku usaha minyak goreng UD BM, dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) Kabupaten Sleman.
Bulog pada pasar murah tahap satu ini menyediakan 12 ton beras SPHP, 8 ton beras premium, dan 8 ton gula pasir. Gapoktan menyediakan 4 ton beras premium dan 4 ton beras medium, sedangkan Bu Tami menyediakan 8 ton beras premium. Adapun Pinsar menyiapkan 4 ton telur ayam dan pelaku usaha minyak goreng UD BM menyediakan 6.000 liter minyak goreng.
Rusmi mengatakan, pembelian beras non-SPHP dibatasi maksimal 10 kilogram per orang dan beras SPHP dibatasi maksimal 5 kilogram per orang. Untuk pembelian gula pasir dibatasi maksimal 2 kilogram per orang dan pembelian telur ayam dibatasi maksimal dua kilogram per orang.