REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Program Sosialisasi Informasi, Rekam Data, dan Pelayanan Administrasi Kependudukan (Sisir Adminduk) 2024 kembali digelar di Kantor Kalurahan Margomulyo, Kapanewon Seyegan, Selasa (16/1/2024). Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menjelaskan bahwa program tersebut merupakan program pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) secara 'jemput bola'.
Program yang digagas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Sleman tersebut bertujuan mendekatkan dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan Adminduk tersebut.
"Harapannya agar semua masyarakat mempunyai data pribadi, baik akta kelahiran, KTP, KIA, akta nikah, akta kematian, dan lainnya," kata Kustini, Selasa.
Sementara itu Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Sleman, Susmiarto, mengungkapkan bahwa Sisir Adminduk tahun 2024 akan dilaksanakan di 17 kalurahan di setiap kapanewon se-Kabupaten Sleman. Kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan oleh Dinas Dukcapil Kabupaten Sleman saja, namun juga dilaksanakan secara mandiri oleh pemerintah kalurahan dengan melibatkan Dinas Dukcapil Kabupaten Sleman sebagai narasumber.
"Yang di kalurahan itu kan nanti kita evaluasi. Kalau kepemilikan dokumennya tinggi, kinerja aparatnya bagus, sarana prasarananya, inovasinya bagus, pengelolaan arsipnya bagus, nanti akan kita berikan penghargaan GISA (Gerakan Indonesia Sadar Administrasi) Award," ujarnya.
"Kami selalu mendorong yang di kalurahan itu. Kalau pengelolannya bagus dan mengurusnya mudah, maka animo masyarakat untuk mengurus juga tinggi, kepemilikan dokumennya juga tinggi," kata dia menambahkan.
Program Sisir Adminduk diuncukran pada 2019. Program tersebut menyasar 17 kalurahan setiap tahunnya. Dengan program Sisir Adminduk ini diharapkan tercapai target 100 persen kepemilikan dokumen Adminduk dan terwujudnya Kabupaten Sleman Tertib Adminduk.
"Untuk ketertiban administrasi di Sleman saat ini masih bervariasi. Untuk KTP itu 99,40 persen. Akta kelahiran di bawah 18 tahun mencapai 98,75 persen. Tapi kalau secara keseluruhan yang memiliki akta kelahiran baru sekitar 61 persen. Sedangkan KIA 80 persen. Nah, prosentase itu akan terus kami tingkatkan," ungkapnya.