REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemkot Yogyakarta melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) melakukan mitigasi risiko dalam pengawalan Pemilu 2024. Hal ini dilakukan dengan membentuk tim untuk melakukan pengawasan kegiatan pemilu.
Tim tersebut dibentuk untuk mencegah terjadinya konflik yang berpotensi terjadi selama berjalannya tahapan Pemilu 2024. Kepala Bakesbangpol Kota Yogyakarta, Nindyo Dewanto mengatakan, tim tersebut terdiri dari tim surveyor, tim monitoring pemilu, dan tim pemantauan situasi politik di daerah.
Dijelaskan bahwa untuk tim surveyor akan ada tujuh orang. Sedangkan, tim monitoring pemilu sebanyak 38 orang yang terdiri atas tata pemerintah hukum, Diskominfosan Kota Yogyakarta, KPU, Bawaslu, kejaksaan, Polisi, dan TNI.
"Kami masih melakukan pemantauan di lapangan untuk mencegah hal-hal yang dapat menimbulkan masalah, sehingga walaupun ada kampanye terbuka yang akan diselenggarakan di tengah kampung yang aksesnya kecil dan padat penduduk, dapat dipantau oleh tim yang bertugas di lapangan," kata Nindyo dalam keterangannya, Selasa (9/1/2024).
Selain itu, untuk tim pemantauan situasi politik juga terdiri atas 38 orang dari perwakilan 14 kemantren, polisi, kejaksaan, forum kerukunan umat beragama, hingga forum kewaspadaan dini masyarakat.
Disampaikan Nindyo bahwa untuk Pemilu 2024 ini nantinya juga akan diadakan kampanye terbuka yang dimulai pada 21 Januari 2024. Di Kota Yogyakarta, kampanye terbuka akan dilakukan di tiga titik, yakni di Lapangan Sidokabul, Lapangan Mancasan, dan Lapangan Karangwaru.
Meskipun begitu, dalam persiapan kampanye terbuka masih dalam proses pemantauan. "Untuk kampanye terbuka hanya bisa dilakukan maksimal 500 orang dalam satu tempat,” ucapnya.
Nindyo juga menuturkan bahwa untuk mencapai pemilu yang bersih dan adil, partisipasi aktif semua pihak menjadi kunci keberhasilan. Dengan begitu, diharapkan Pemilu 2024 dapat berjalan secara kondusif dan demokratis.
Analis Politik Bakesbangpol Kota Yogyakarta, Dendy Raditya Atmosuwito mengatakan, selain tiga tim tersebut, juga diperkuat dengan adanya jawatan keamanan dan jawatan praja. Jawatan keamanan dan jawatan praja ini bertugas untuk melaporkan seluruh kegiatan yang ada di masyarakat yang menyangkut kegiatan Pemilu 2024.
Disampaikan bahwa kondisi menjelang Pemilu 2024 ini di Kota Yogyakarta masih kondusif. Pihaknya berharap pelaksanaan pemilu nantinya berjalan dengan lancar tertib, damai, aman, serta berjalan dengan menyenangkan.
"Selain itu, pemimpin yang dipilih nantinya dapat berdampak bagi kesejahteraan masyarakat melalui gagasan dan visi mereka," kata Dendy.
Dendy menyebut bahwa pelaksanaan Pemilu 2024 di Kota Yogyakarta akan melibatkan 9.086 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang tersebar di 1.298 TPS.
Salah satu Ketua Panitia Pemungutan Suara (PPS) Panembahan, Eniwati mengatakan, akan ada lebih dari 7.000 warga di wilayah tersebut yang nantinya menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2024. Meski begitu, pihaknya hingga saat ini terus melakukan pendataan dan persiapan Pemilu 2024.
"Kami sampai saat ini dalam pendataan dan persiapan Pemilu 2024, tidak ada kendala. Nantinya akan ada 26 TPS yang bisa digunakan oleh warga di Kelurahan Panembahan. Semoga berjalan lancar, jujur, dan adil,” katanya.