REJOGJA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berpesan agar pelaksanaan Pemilu 2024 bisa dikawal secara saksama agar berjalan dengan aman, damai, kondusif, dan demokratis. Khofifah menjelaskan, jumlah pemilih di Jatim mencapai 31.402.838 orang. Setara 15,33 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) nasional yang sebesar 204.807.222 orang.
"Dengan jumlah yang besar ini, kami meminta seluruh elemen terkait, dalam hal ini Polri dan TNI saling membangun sinergi dan koordinasi untuk menjaga keamanan bumi Majapahit di tengah pelaksanaan Pemilu 2024," kata Khofifah, Rabu (27/12/2023).
Khofifah menjelaskan, terdapat beberapa indikator keberhasilan Pemilu dan Pilkada serentak 2024. Pertama, berlangsung aman dan lancar sesuai aturan yang berlaku. Kemudian, angka partisipasi pemilih tinggi, serta tidak terjadi konflik yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa, terutama konflik kekerasan.
"Indikator yang selanjutnya, yaitu pemerintahan yang ada tetap berjalan lancar, baik di pusat maupun daerah," ujarnya.
Khofifah pun menyampaikan beberapa langkah yang dijalanlan Pemprov Jatim dalam menyukseskan Pemilu 2024. Di antaranya dengan memberikan wawasan kebangsaan kepada masyarakat, terutama pemilih pemula agar menjadi pemilih yang cerdas dan tidak mudah terpecah belah. Kemudian, pemerataan pendidikan politik kepada semua elemen masyarakat.
Pemprov Jatim juga diakuinya terus berkoordinasi dengan aparat keamanan dan penyelenggara serta pihak terkait untuk mendukung kelancaran Pemilu 2024. "Berbagai langkah juga kami lakukan untuk pengelolaan logistik dan pemungutan suara Pemilu 2024. Ini semua dilakukan untuk memastikan dan mengawal agar pesta demokrasi berjalan aman, damai dan adil," ucapnya.
Ketua KPU Jatim, Choirul Anam menyatakan, Jawa Timur memiliki posisi penting dalam proses Pemilu. Anam pun berharap terjalinnya kerja sama dengan satuan TNI dan Polri, utamanya dalam hal pendistribusian logistik ke daerah kepulauan.
Pangdam V/ Brawijaya, Mayjend TNI Rafael Granada Bay menegaskan komitmennya untuk menciptakan Pemilu yang aman, terkendali, dan jujur bagi masyarakat Jawa Timur. Ia juga berkomitmen untuk bekerja sama dengan KPU, terutama dalam pengantaran logistik Pemilu ke berbagai daerah di Jawa Timur.
"Pemilu merupakan sarana integrasi bangsa yang vital. Kerja sama antara KPU dan TNI akan menjadi kunci keberhasilan dalam Pemilu. Saya berkomitmen mendukung penuh KPU dalam proses pengantaran logistik dan berbagai kebutuhan lainnya," kata dia.