Senin 27 Nov 2023 00:20 WIB

Pasar Murah di Lima Kecamatan Yogyakarta, Jaga Stabilitas Harga Pangan

Jelang libur Nataru 2024 harga sejumlah bahan pokok mulai naik.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Warga membeli kebutuhan bahan pokok saat pasar murah (ilustrasi)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Warga membeli kebutuhan bahan pokok saat pasar murah (ilustrasi)

REJOGJA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasar Murah Goes to Kemantren digelar di lima kecamatan di Kota Yogyakarta sejak 21-28 November 2023. Lima kecamatan atau kemantren yakni di Mergangsan, Gondomanan, Ngampilan, Gondokusuman, dan Jetis.

Pasar murah ini digelar dalam rangka menjaga stabilitas harga pangan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Yogyakarta menyebut pasar murah ini menyasar ke masyarakat atau langsung ke konsumen.

Ketua Tim Kerja Ketersediaan dan Pengendalian Harga Bidang Ketersediaan Pengawasan dan Pengendalian Perdagangan, Disdag Kota Yogyakarta, Evi Wahyuni mengatakan, lima kecamatan yang disasar merupakan wilayah yang tidak ikut dalam intervensi Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta, serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY.

“Target kami memang lima kemantren, di mana lima kemantren yang menjadi sasaran memang bukan sasaran intervensi dari Dinas Pertanian dan Pangan Kota Yogyakarta serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY, agar bahan pangan pokok dengan harga yang terjangkau bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat,” kata Evi.

Pasar murah ini digelar bekerja sama dengan Bulog Divisi Regional DIY dan PT. Pangan Surya Makmur sebagai distributor sembako. Bahan pangan yang disediakan dalam Pasar Murah Goes To Kemantren antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, tepung beras, tepung terigu, telur ayam, bawang putih, aneka frozen food.

Evi menyebut, total dari seluruh komoditas pangan yang disediakan di setiap kecamatan sekitar enam ton pangan. Meski begitu, juga diberlakukan pembatasan jumlah belanja dalam pasar murah ini.

"Pada pasar murah ini tetap ada pembatasan jumlah belanja seperti beras Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) sebanyak 10 kilogram, gula pasir dua kilogram, dan minyak itu empat liter. Ini agar tercukupi untuk semua warga,” jelas Evi.

Lebih lanjut dijelaskan Bulog Regional DIY menyediakan beras SPHP sejumlah 200 pack atau setara dengan satu ton, beras bawana sebanyak 80 pack atau setara empat kuintal, serta beras premium sebanyak 100 pack atau setara lima kuintal. Harga beras tersebut dibanderol Rp 51 ribu, Rp 61 ribu, dan Rp 60 ribu.

Dengan adanya pasar murah ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau. Terlebih menjelang libur Nataru 2024 ini harga sejumlah bahan pokok mulai naik.

"Mendekati liburan Nataru sekarang kan harga sudah mulai naik, dan dengan masyarakat sudah membeli bahan pangan pokok di pasar murah. Nantinya harga di pasaran bisa ditekan, lebih stabil, dan kenaikannya tidak tinggi. Ini menjadi upaya kita juga dalam mengendalikan inflasi di Kota Yogyakarta,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement