REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Pelaksanaan Jogja Smart Province oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DIY terus dilakukan. Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Penyusun Masterplan Jogja Smart Province, Lukito Edi Nugroho, dalam Rapat Koordinasi Dewan Smart Province dan Penandatanganan Komitmen Bersama untuk Pelaksanaan Pembangunan Smart Province di The Alana Yogyakarta Hotel & Convention Center, Kabupaten Sleman.
Dalam rapat koordinasi tersebut juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama yang dilakukan oleh seluruh OPD di lingkungan Pemda DIY untuk bersama-sama menjalankan program Jogja Smart Province. "Pelaksanaan Jogja Smart Province kini berlanjut ke fase kedua," kata Lukito.
Lukito menuturkan, setelah masterplan untuk Jogja Smart Province 2.0 selesai dilakukan nantinya, diharapkan DIY akan memiliki satu panduan bersama untuk menjalankan berbagai macam program dan kegiatan pembangunan. Dari program dan kegiatan tersebut juga diharapkan dapat membawa masyarakat dan semua aspek di DIY menjadi cerdas.
“Kami berharap DIY bisa menginspirasi provinsi lain untuk menyandang predikat Smart Province. Selanjutnya bagi DIY sendiri, kami berharap semua pihak bisa dengan nyata menjalankan apa yang sudah kita bangun bersama ini dengan baik sehingga memberikan manfaat yang besar pula bagi Yogya,” ujar Lukito.
Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyebut sinergi merupakan penggerak utama dalam menjalankan menyusun dan menggabungkan berbagai program Jogja Smart Province. Menurut dia, konsep Smart Provincesudah seharusnya merupakan manifestasi dari keterpaduan dan keselarasan.
Konsepsi Smart Province, ujar Sultan, dibuat untuk menciptakan dampak yang lebih positif pada masa depan.
“Tentunya kita harus menggalang kerja nyata menuju sebuah konvergensi yang mampu menyatukan perbedaan dan memandu setiap langkah menuju satu tujuan besar yang sama. Di sinilah kekuatan terbesar Smart Province bersemayam, memperkuat satu sama lain, meskipun berbeda dalam administrasi dan wujudnya,” katanya.
Sultan berharap bahwa Smart Province diharapkan dapat menjadi daya laju Pemda DIY untuk menyelesaikan pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan. Baik itu yang terkait dengan penanggulangan kemiskinan, stunting, isu-isu strategis lain terkait lingkungan, transportasi, kesehatan, hingga pendidikan.
"Kolaborasi tidak hanya sebuah kata, tetapi sebuah pilar yang mendasari setiap langkah. Setiap pemangku kepentingan dari berbagai lapisan masyarakat berpadu secara harmonis dalam merencanakan, serta melaksanakan program-programnya,” kata Sultan.
Lebih lanjut dikatakan kabupaten/kota merupakan fondasi utama dari visi Smart Province DIY. Setiap langkah ke arah perwujudan kota pintar di tingkat lokal, kata Sultan, merupakan tonggak awal bagi kolaborasi yang kokoh dan harmonis untuk program-program yang memiliki dampak besar sebagai wujud integrasi dalam perspektif kewilayahan.
“Inilah saatnya untuk mendorong transformasi, bukan hanya melalui kebijakan, tetapi melalui keberanian, untuk menerapkan gagasan-gagasan inovatif, sehingga membawa DIY ke puncak kemajuan yang luar biasa,” jelasnya.