REJOGJA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya mempercepat pemasangan dan penyambungan saluran di wilayah permukiman warga, menjelang musim penghujan. Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, pengerjaan saluran tersebut dimaksudkan untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan tiba.
Dikatakan, Surabaya bukan termasuk daerah rawan banjir. Bahkan, kata dia, di Surabaya tidak ada banjir. Meski begitu, Pemkot Surabaya terus berupaya melakukan berbagai langkah antisipasi.
"Surabaya itu adanya genangan. Karena setelah 30 menit, maksimal, di Surabaya genangan itu sudah hilang," kata Eri, Jumat (3/11/2023).
Eri mengatakan, pihaknya sudah berkomitmen seluruh wilayah di Surabaya bisa terbebas dari genangan saat musim hujan. Oleh karena itu, pemkot berkomitmen untuk meneruskan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) pada masa pemerintahan Tri Rismaharini.
"Saya tidak ingin ada hujan lalu ada genangan. Itulah yang sekarang kami minta seluruh wilayah di perkampungan yang ada genangan, kami pasang saluran, kami koneksikan," ujarnya.
Ia menjelaskan, fungsi saluran air di musim hujan itu sangat penting. Maka dari itu, pemkot mengebut pembuatan saluran atau pun menyambungkan saluran di kawasan-kawasan yang belum memiliki saluran air, terutama di kawasan permukiman warga.
"Kalau tidak punya saluran kami buatkan saluran, dan itu akan kami bangun. Itu target selesai 2023. Tapi kalau masih ada yang belum selesai di 2024, maka Maret 2024 harus sudah selesai," kata dia.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, Lilik Arijanto menambahkan, selain pengerjaan saluran, pengerukan saluran juga terus dikerjakan. Pengerukan saluran bahkan diakuinya tah dilakukan sejak awal 2024.
"Kalau untuk pembangunan dan koneksitas saluran target akhir tahun ini sudah hampir 80 persen. Kalau untuk pengerukan kami sudah melakukan pengerukan sejak awal tahun di saluran-saluran utama, dan itu terus kami lakukan hingga saat ini," ujarnya.