REJOGJA.CO.ID, SOLO -- Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo menyebutkan sejumlah pedagang di sekitar venue Piala Dunia U-17, yakni Stadion Manahan mendapatkan kompensasi. Hal tersebut karena di sekitar venue tersebut harus steril dari pedagang selama pelaksanaan event sepak bola terakbar kelompok umur tersebut.
Setidaknya terdapat 184 pedagang di tiga selter yang telah mendapatkan kompensasi. Di mana mereka mendapatkan Rp 1 juta per pedagang. Sehingga setidaknya terdapat Rp 184 juta yang telah digelontorkan sebagai kompensasi.
Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kota Solo Heru Sunardi mengatakan, tiga lokasi tersebut meliputi selter Manahan, selter Kota Barat, dan pedagang di sekitar lapangan Banyuanyar. Para pedagang tersebut telah mengosongkan lokasi sejak 25 Oktober 2023 lalu hingga 5 Desember 2023 mendatang.
"Ya selama penyelenggaraan steril, kemarin sudah dikasih Rp 1 juta. Jadi, setiap pedagang selama libur diberikan semacam bantuan lah, anggaran CSR dari Bank Jateng," kata Heru ketika dihubungi, Kamis (2/11/2023).
Heru juga mengatakan, Pemkot Solo juga menawarkan para pedagang untuk mengisi selter yang masih kosong seperti di kawasan Sriwedari. "Kemarin saya tawarkan, kalau mau mengisi tempat-tempat kosong kami persilakan. Lokasinya di Sriwedari. Opsi-opsi tersebut mau dipakai monggo tidak ya monggo," katanya.
Kadispora Solo Rini Kusumandari pengosongan selter Manahan memang sudah merupakan ketentuan dari FIFA. Namun, ia menyatakan Pemkot Solo tetap mengusahakan agar para pedagang masih bisa berjualan di tempat lain.
"Selter Manahan tutup mulai tanggal 25, pindahan. Kan kita sudah memberikan tempat alternatif di mana, tapi gak bisa masuk semua. Intinya mereka tetap bisa jualan, nanti mengisi tempat yang kosong gitu," katanya.
Terkait persiapan event Piala Dunia, Rini mengatakan persiapannya sudah mencapai 95 persen. Ia juga mengatakan, per 27 Oktober Stadion Manahan sudah berada di bawah otoritas FIFA.
"Target kami 25 Oktober, tapi ini harus mundur menjadi tanggal 27 Oktober sudah harus selesai. Pengerjaan lampu dari DPUPR dan kami Dispora kemungkinan mundur. Nanti dari FIFA ngecek lagi pada 28 Oktober karena masih ada waktu," katanya.