Kamis 19 Oct 2023 17:23 WIB

Palestina Andalkan Rusia dan Cina Selesaikan Konflik Gaza

Dunia internasional sejak dulu berharap ada solusi dua negara.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Fernan Rahadi
Para pengunjuk rasa mendukung rakyat Palestina di Praha, Republik Ceko, Rabu, (18/10/2023)
Foto: AP Photo/Petr David Josek
Para pengunjuk rasa mendukung rakyat Palestina di Praha, Republik Ceko, Rabu, (18/10/2023)

REJOGJA.CO.ID,  MOSKOW --- Duta Besar Palestina untuk Moskow Abdel Hafiz Nofal mengatakan negaranya mulai mengandalkan Rusia dan Cina dalam penyelesaian konflik di Gaza saat ini. Sebab kedua negara merupakan kekuatan geopolitik global yang mampu menandingi AS dan Barat yang telah sepenuhnya mendukung Israel.

Dia menekankan bahwa Palestina tidak akan pernah setuju sampai kapan pun untuk meninggalkan tanah mereka berapapun harganya. "Kami mengandalkan peran Rusia dan Cina dalam konflik saat ini," katanya saat berbicara di saluran televisi Sky News Arabiya.

Baca Juga

Ia menyebut dunia internasional sejak dulu berharap ada solusi dua negara, yang berujung pada dominasi dan ekspansi Israel di wilayah Palestina. "Seharusnya dunia memaksa Israel untuk mengimplementasikan proyek dua negara untuk menghindari bencana," katanya.

Namun ketidakmampuan internasional menekan Israel inilah yang membuat ketegangan di Israel dan Gaza kini berkobar. Puncaknya adalah pejuang militan Hamas yang melakukan serangan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel. 

Hamas memandang serangannya sebagai respons terhadap langkah otoritas Israel yang terus melanggar perjanjian terhadap wilayah Masjid Al-Aqsa di Temple Mount, Yerusalem. Balasan Israel dengan mengumumkan perang dan memblokade total terhadap Jalur Gaza, memborbardir tidak hanya ke front Gaza tapi hingga ke Lebanon dan Suriah. 

Israel juga mengebom fasilitas medis di Gaza pada Senin lalu, yang merenggut 500 orang dalam sekali serangan. Kini, lebih dari 3.400 warga Palestina telah meninggal dunia, di mana lebih 1.000 di antaranya adalah anak-anak, dan lebih dari 12.000 lainnya terluka. Di Israel, sedikitnya 1.500 orang kehilangan nyawa dan hampir 4.500 lainnya terluka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement