REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Khamidah Yuliati, mengungkapkan adanya 188 kasus HIV baru yang tercatat pada semester I 2023.
Dari total tersebut, sebanyak 41 kasus atau 22 persen di antaranya sudah dalam kondisi AIDS (HIV stadium 4). "Penularan didominasi seks berisiko," kata Yuli kepada Republika, Jumat (22/9/2023)
Ia mengatakan jumlah kasus yang tercatat berasal dari seluruh fasyankes yang ada di Sleman, termasuk Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito. Sehingga menurutnya tidak semuanya merupakan warga Sleman.
Yuli mengungkapkan di Sleman sudah ada 19 faskes yang mampu memberikan layanan pengobatan HIV, terdiri dari enam RS (termasuk Sardjito) dan 13 puskesmas. Dinkes juga menjalin mitra dengan berbagai perangkat daerah, lembaga, dan komunitas.
"Agar informasi mengenai deteksi dini dan akses pengobatan HIV segera dapat disosialisasikan seluas mungkin," ujarnya.
Dinkes Sleman melakukan sejumlah langkah penanganan HIV seperti pencegahan dan deteksi sejak dini. Terutama bagi masyarakat risiko tinggi, termasuk setiap ibu hamil.
Yuli mengatakan, kasus yang ditemukan akan langsung dihubungkan ke faskes yang mampu memberikan pengobatan HIV. "Semakin cepat mendapat pengobatan, semakin baik kualitas hidupnya dan mengurangi stigma," kata dia.