REJOGJA.CO.ID, MALANG -- Area persawahan di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang akhirnya mendapatkan akses air. Hal ini menjadi informasi menggembirakan mengingat wilayah tersebut hampir tiga tahun kesulitan mendapatkan akses air.
Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Lumajang, Hari Sudjoko mengungkapkan, kesulitan air yang dialami Dusun Boreng lantaran jebolnya DAM Gambiran beberapa tahun lalu. Namun beberapa upaya telah dilakukan untuk memenuhi kebutuhan irigasi persawahan di Desa Boreng dan sekitarnya.
Selain berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur, pihaknya juga melakukan upaya darurat lainnya. "Seperti pemasangan pipa dan beberapa upaya teknis lainnya," kata dia dalam pesan resmi.
Pihaknya sendiri sudah mengajukan anggaran untuk pembangunan perbaikan DAM Gambiran. Namun karena keterbatasan anggaran, perbaikan sarana tersebut belum terealisasikan. Oleh karena itu, pihaknya melakukan penanganan darurat terlebih dahulu.
Hari tidak menampik saat ini kondisi debit air dari aliran utama Kali Asem juga mengalami penurunan selama musim kemarau. Namun dengan kebijakan normalisasi Kali Temi oleh SDA Provinsi Jawa Timur, DPUTR Kabupaten Lumajang bisa melakukan pengaliran air ke saluran sekunder yang menuju ke area persawahan Desa Boreng dengan debit air lebih besar.
Menurut dia, pintu air yang menuju Kali Temi untuk sementara ditutup karena normalisasi. Hal ini bertujuan agar aliran air dapat disalurkan semua ke Kali Asem.
Untuk saya ini, kata dia, sudah ada penambahan debit air yang menuju ke Desa Boreng. Meskipun belum memenuhi kebutuhan semuanya, dia memastikan, sudah ada beberapa sawah yang bisa dialiri air.
Adapun material sedimen dari Kali Temi akan dimanfaatkan untuk meninggikan sedimentasi di DAM Gambiran dan memperkuat bronjong penahan DAM. Dengan demikian, aliran air akan lebih maksimal ke persawahan Desa Boreng.
Hingga Rabu (30/8/2023), kata dia, debit air yang masuk ke aliran irigasi Desa Boreng mencapai 115 liter per detik. Debit tersebut bisa mengaliri sawah hingga luasan 40 hektare (ha).