Kamis 24 Aug 2023 20:20 WIB

Dosen UIN RMS Solo Ditemukan Tewas Diduga Akibat Kekerasan, Saksi: Saya Nggak Berani Lihat

Ia langsung keluar untuk meminta pertolongan.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Pembunuhan
Foto: pixabay
Ilustrasi Pembunuhan

REJOGJA.CO.ID, SOLO -- Salah seorang dosen UIN berinisial W (34) ditemukan tewas di salah satu perumahan di Desa Tempel, Gatak, Sukoharjo, Kamis (24/8/2023) sekitar pukul 13.32 WIB.  Salah satu teman korban, F mengatakan dirinya mencari W lantaran tak bisa dihubungi sekitar pukul 13.00 WIB. Namun ternyata rumah korban dalam posisi terkunci. 

"Itu dari tadi kita nyari-nyari kok gak ada. Terus saya telepon, saya sama teman saya ke sini (lokasi-Red). Tapi kan saya gak punya kunci terus minta tolong dibukakan oleh sebelahnya, yang punya (kunci)," kata F, Kamis (24/8/2023). 

Baca Juga

Setelah itu, F melihat ada bercak darah. Ia pun langsung keluar untuk meminta pertolongan.  "Saya nggak lihat, saya nggak berani intinya ada bercak darah terus saya minta tolong orang terus saya keluar aja, langsung telepon polisi," katanya. 

Menurutnya, posisi korban berada di bawa kasur lantai. Di dekatnya ada bercak darah yang tampak.  "Posisi di lantai tertutup kasur lantai terus jenazahnya tertutup kasur lantai terus di samping kasurnya ada bercak darah ada di sampingnya gitu," katanya. 

F menjelaskan bahwa korban telah menumpang di rumah temannya yang kosong lantaran rumahnya masih direnovasi selama tiga pekan. Namun, ia mengatakan korban juga sempat tinggal di rumahnya selama delapan bulan.

"Dia di sini sendiri, jadi rumahnya yang di-renov ini (menunjuk rumah sebelahnya-Red) dia tinggal di tempat temannya yang sudah selesai renov. Nah, itu di situ numpang sementara," katanya. 

"Di sini tiga minggu biasanya di tempat saya, soalnya kan kebetulan kemarin delapan bulan kan di tempat saya. Adiknya itu ke sini jadi tinggal di rumah teman yang kosong ini, terus adiknya pulang ke Surabaya," katanya menambahkan. 

Selain itu, ia mengatakan terakhir menjalin komunikasi dengan korban pada Ahad (20/8/2023) lalu. Ia mengaku sempat membalas Instagram Story milik korban.  "Kalau kontak-kontakan saya seringnya lewat IG, terakhir kontakan hari Minggu, kemarin soalnya saya di IG reply story," katanya.

Pihaknya juga mengatakan bahwa salah seorang teman korban juga sempat menghubungi pada Rabu (23/8/2023) malam. Namun, dirinya terakhir bertemu saat upacara 17 Agustus di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Solo.  "Terakhir kontak-kontakan kemarin jam 10 sama teman saya," katanya. 

Sosok W menurutnya tak pernah memiliki masalah tertentu. "Gak pernah, dia gak ada masalah apa-apa setahu kita," katanya. 

Sementara itu, saksi lainnya Indriyono (47) mengatakan teman korban sempat meminta tolong dirinya membuka rumah. Namun, lantaran ada bercak darah ia dipanggil oleh teman korban tersebut. 

"Iya yang lihat pertama, ya saya lihat aja wong temannya masuk terus memanggil saya. Terus saya bantu kok ada bercak darah di dalam terus kok posisinya bergeser terus saya ikut masuk terus tak ketok ketok gak respons. Kok ternyata di bawah kasur ada korban. Saya pun langsung keluar menghubungi Polsek," katanya. 

Pihaknya mengatakan bahwa kondisi korban tewas ada di bawah kasur. Mendapati hal tersebut pihaknya pun melaporkan ke Polsek Gatak. 

"(Kondisi) Iya, tak geser kasurnya ada korban, terus saya menghubungi polisi. (Bercak darah) hanya di atas kasur aja, di dinding itu saja. Sudah agak kering setahu saya. Itu hubungi polisi saja, itu sudah ranahnya (polisi)," katanya. 

Pihaknya juga mengatakan bahwa rumah yang ditempati korban memang dalam keadaan terkunci. Namun, ia mengaku mendapatkan titipan kunci lantaran rumah tersebut masih dalam perawatan.  "Terkunci. Kalau saya dititipi karena rumah ini masih proses perawatan," katanya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement