REJOGJA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan telah mendeklarasikan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai bakal calon presiden (capres). Klaimnya, tak ada intervensi atau arahan dari Presiden Joko Widodo (Widodo) dalam pengambilan keputusan tersebut.
"Apakah sudah ada ada persetujuan Pak Jokowi? Dari Presiden tak ada arahan, jadi ini keputusan kita bareng-bareng. Sama sekali tidak ada arahan dari Pak Jokowi," ujar Zulkifli di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta.
Partainya sendiri mantap mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) tersebut sebagai bakal capres. PAN menjadi pihak yang memiliki pengalaman mengusung Prabowo pada pemilihan presiden (pilpres) 2014 dan 2019.
"Kami sudah 10 tahun bareng-bareng dengan Pak Prabowo, kalau tinggal sedikit kenapa tidak sabar. Kami meyakini perjuangan 10 tahun itu akan tuntas Pak (di 2024 menjadi presiden)," ujar Zulkifli.
Menurutnya, Prabowo adalah sosok yang tepat menjadi presiden periode 2024-2029. Sebab, Prabowo dinilai adalah sosok yang berkomitmen dalam menghadirkan keberlanjutan dari Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Peluang kita, saudara-saudara, tidak banyak, tapi kita punya peluang emas karena kita punya bonus demografi. Pak Presiden mengatakan pada 2024 sampai 2039 itulah peluang emas Indonesia," ujar Zulkifli.
"Kalau kita bisa punya pemimpin yang tepat, maka cita-cita Indonesia merdeka dan 100 tahun Indonesia merdeka menjadi negara atau Indonesia menjadi negara yang maju, insya Allah bisa kita capai," kata Menteri Perdagangan itu.
Prabowo menyambut baik deklarasi dukungan yang disampaikan kepadanya oleh Partai Golkar dan PAN. Klaimnya, tak ada sangkut pautnya Jokowi dalam bergabungnya kedua partai politik tersebut dalam pengusungannya sebagai bakal capres.
"Tidak ada arahan Jokowi," ujar Prabowo di lokasi yang sama. "Jadi begini, Pak Jokowi orang yang sangat demokratis jadi beliau sangat menghormati independensi dan hak setiap partai politik. Saya kira itu yang harus saya tegaskan," katanya.