Rabu 09 Aug 2023 16:58 WIB

DLH Sleman: Pengangkutan Sampah ke TPSS Diupayakan tak Ganggu Warga

Truk pengangkut sampah dari depo selalu ditutup rapat dengan terpal.

Red: Yusuf Assidiq
Truk pengangkut sampah membongkar muatan di TPST Tamanmartani, Sleman, DI Yogyakarta.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Truk pengangkut sampah membongkar muatan di TPST Tamanmartani, Sleman, DI Yogyakarta.

REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sleman siap membantu melakukan pembersihan jika ada sampah yang tercecer di jalan dari truk pengangkut sampah di jalan menuju ke Tempat Penampungan Sampah Sementara (TPSS) di Kebon, Tamanmartani, Kalasan.

"Masyarakat atau warga bisa melaporkan ke kami atau ke petugas yang ada di TPSS jika ada sampah yang tercecer di jalan, kami akan bantu membersihkan," kata Kepala DLH Kabupaten Sleman Ephipana Kristiyani di Sleman, DIY, Rabu (9/8/2023).

Baca Juga

Menurut dia, pihaknya selalu berusaha agar proses pengangkutan sampah ke TPSS tidak sampai mengganggu kenyamanan masyarakat, terutama yang berada di jalur akses menuju TPSS maupun pengguna jalan lainnya.

"Truk pengangkut sampah dari depo selalu kami tutup rapat dengan terpal dan tidak melebihi kapasitas daya angkut. Hal ini untuk mengantisipasi adanya sampah yang tercecer di jalan dan mengurangi bau yang sampah," ujar dia.

Dikatakan, setiap hari juga akan ada petugas dari DLH yang berjaga di TPSS Kebon Tamanmartani untuk merapikan tumpukan sampah dan melakukan penyemprotan eco-lindi agar tidak menimbulkan bau.

"Petugas akan rutin melakukan penyemprotan eco-lindi agar bau sampah tidak sampai menyebar ke luar," katanya.

TPSS Kebon Tamanmartani ini yang berfungsi untuk menampung sampah sementara selama proses penyelesaian TPST Tamanmartani dan penutupan sementara TPA Piyungan didesain seminimal mungkin menimbulkan polusi.

Fasilitas TPSS ini dibuat berbentuk kolam berkedalaman 1,5 meter dengan sudut kemiringan ke selatan untuk mengalirkan lindi (cairan sampah) ke arah selatan. Ujung kemiringan ditujukan untuk mengalirkan air lindi dibuatkan atau diberi bak penampung untuk menampung air lindi yang terkumpul.

Setelah terkumpul air lindi disedot untuk diolah atau dibuat eco-lindi. Ia mengatakan, seluruh kolam hingga tanggul TPSS juga dilapisi geomembran dan setiap sampah yang dibuang disemprot dengan ecolindi untuk mencegah bau dan lalat kemudian ditutup dengan geomembran untuk mencegah air hujan membasahi sampah.

"Kemudian setelah 45 hari, sampah di TPSS ini akan diambil kembali untuk dibuang ke TPA atau digiling dengan tujuan memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik sudah menjadi lembut dan bisa untuk pupuk sedangkan yang anorganik dibawa ke TPA"  ungkapnya.

TPSS Kebon, Tamanmartani memiliki kapasitas sekitar 1.500 ton atau sekitar 3.750 meter kubik. Sedangkan sampah masuk setiap hari kurang lebih 50 ton dan rencana operasi sampah masuk selama 30 hari.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement