Kamis 03 Aug 2023 22:59 WIB

Wagub Jatim: KEK Sejalan dengan Faktor Penurunan Angka Kemiskinan

Kehadiran KEK menyerap tenaga kerja langsung dan tak langsung di Jatim.

Red: Fuji Pratiwi
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
Foto: Republika/Prayogi
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

REJOGJA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyebut keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik dan Singhasari berdampak dengan serapan tenaga kerja sehingga sejalan dengan salah satu faktor menurunnya angka kemiskinan di wilayahnya.

"Jawa Timur  provinsi besar tidak mungkin satu hal dapat langsung dilihat kualitasnya secara mutlak, tapi kalau dilihat searah ya. Bayangkan dengan susahnya mencari kerja saat ini, jadi memang menyerap, bahkan di KEK Singhasari ada 300 animator yang dapat berdampak secara tidak langsung membantu pelaku usaha," ujar Emil usai kegiatan "Indonesia Special Economic Zones (SEZ) Forum 2023 di Surabaya, Kamis (3/8/2023).

Baca Juga

Berdasarkan data yang dimiliki Pemprov Jatim, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis selama enam bulan terakhir, sejak September 2022 - Maret 2023, penduduk miskin Jatim turun 0,14 persen. Pada September 2022 penduduk miskin Jatim sebesar 10,49 persen, menjadi 10,35 persen di bulan Maret 2023.

Untuk mencapai pembangunan maksimal, lanjut Emil, setiap KEK harus memiliki narasi unik masing-masing. Mengingat, Jawa Timur merupakan lokomotif perekonomian nasional yang tumbuh 4,99 persen (y-on-y) pada triwulan I-2023 dengan kontribusi ekonomi terbesar kedua di Jawa. 

Orang nomor dua di jajaran Pemprov Jatim tersebut juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Kemenko Perekonomian RI) yang telah memberi kepercayaan untuk mengembangkan dua KEK. "Kami mengucapkan terima kasih, yang sudah dipercaya untuk mengembangkan dua KEK mempunyai karakter sangat berbeda satu sama lain. Yang satu KEK Gresik, fokus benar-benar kepada manufacturing hitech atau teknologi tinggi dan padat modal," ujarnya.  

KEK Gresik memiliki luas Residential Estate mencapai 800 hektare, Industrial Estate 1800 hektare, dan Ports Estate 350 hektare. Dengan target tenaga kerja mencapai 199.818 orang, kegiatan utama di KEK ini antara lain industri metal, elektronik, kimia, energi, dan logistik. Sedangkan, untuk KEK Singhasari, tema yang difokuskan adalah human resources. Itulah mengapa perkembangan kegiatan usaha dan investasi KEK Singhasari berpusat di pengembangan sektor digital yang meliputi Animation and Film Factory dan Coding Factory.

Ada pula pengembangan sektor pariwisata meliputi Community Based Tourism Destinasi Gunung Arjuno, serta pengembangan sektor pendidikan yang meliputi Center for Future Work by UMM dan juga Rencana Pendirian PTLN King’s College London (KCL).

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Susiwijono Moegiarso menambahkan dengan adanya rencana pertumbuhan perekonomian nasional, pihaknya menargetkan investasi industri manufaktur di Gresik meningkat hingga sekitar Rp120 triliun untuk lima tahun ke depan agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

"Namun dalam perkembangannya sekarang, kemarin saat kami hitung, kemungkinan Rp120 triliun itu sudah tercapai untuk KEK Gresik," ucapnya.    

Oleh karena itu, menurut pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Kemenko Perekonomian RI) tersebut, sejumlah industri manufaktur akan diarahkan semua ke Jatim. 

 

sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement