REJOGJA.CO.ID, BANTUL -- Upaya pengelolaan sampah terus digencarkan di Tempat Pengolahan Sampah (TPS) Go-SARI milik Kalurahan Guwosari, Kapanewon Pajangan, Kabupaten Bantul, DIY. Terlebih, setelah ditutupnya TPS Piyungan hingga September mendatang.
Kepala Unit Layanan Sampah BUMKal Guwosari, Muhammad Nur Muntaha menuturkan, sebelumnya TPS Go-SARI masih menyetorkan sampah ke TPS Piyungan, namun secara bertahap berhenti menyetorkan sampah atau menerapkan zero waste sejak setelah Lebaran atau sekitar April tahun ini.
Ia lantas mengungkapkan, sejak Piyungan ditutup, banyak sampah yang berceceran di jalan. Terkait persoalan tersebut, pihaknya mengoptimalkan Tim Cyber Sampah.
Sehingga setiap ada laporan sampah berceceran, pihaknya melalui Tim Cyber Sampah akan mengangkut sampah secepatnya. Tujuannya, agar tidak ada lagi yang mengikuti membuang sampah di lokasi tersebut.
"Sekali ada satu yang ngawalin yang lain ngikut juga buang di sana. Jadi antisipasi supaya yang lain tidak ikut dan supaya tidak sembarangan," tegasnya.
Lokasi yang banyak sampah berceceran berada di area yang banyak perumahan, yang diprediksi karena kepemilikan tanah terbatas, dan saat Piyungan ditutup, tidak memiliki tempat pembuangan sampah.
Ulu-ulu Bagian Pembangunan Kalurahan Guwosari, Umarwanto menjelaskan, Tim Cyber Sampah sudah dibentuk sejak TPS didirikan pada 2019. Akan tetapi, akhir-akhir ini tim ini lebih banyak mengambil sampah berceceran.
Untuk itu, pihaknya akan segera mengadakan sosialisasi dan edukasi pemilahan sampah di sebanyak 15 padukuhan yang akan dimulai pada akhir Agustus ini.
"Akan kami adakan ToT (Training on Trainer) dulu untuk pekerja kami, nanti mereka yang sosialisasi ke warga padukuhan," jelas Umarwanto.
Dari edukasi dan sosialisasi ini diharapkan lebih banyak warga yang berlangganan ke TPS Go-SARI. Namun dengan telah memilah sampah terlebih dahulu akan lebih meringankan beban pekerja.