Sebelumnya, UMY menduga Redho Tri Agustian (20) dibunuh responden penelitiannya. Hal itu karena Redho tengah melakukan penelitian terkait LGBT.
Dalam pemberitaan sebuah media nasional, Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional UMY Prof Achmad Nurmandi menduga kedua pelaku mutilasi Redho adalah responden penelitian mahasiswa asal Pangkalpinang tersebut. Terlebih, polisi menemukan Redho dan pelaku mutilasi tergabung dalam grup Facebook (FB) yang tak wajar.
Rektor UMY Prof Gunawan Budianto, menyebut Redho Tri Agustian, mahasiswa Fakultas Hukum UMY yang diduga menjadi korban mutilasi di Turi, Sleman, tidak pernah berperilaku aneh. Bahkan yang bersangkutan merupakan seorang mahasiswa berprestasi.
Gunawan menceritakan, ketika ada dugaan bahwa mahasiswa kampusnya menjadi korban, ia langsung mengumpulkan dekan, dosen hingga rekan-rekan Redho untuk menanyakan apakah korban terlibat dengan sesuat
"Kami sedih juga, korban perilakunya dikenal baik, sudah kami kumpulkan dekan dan dosen juga teman-temannya, tidak ada yang aneh perilakunya," ujar Rektor UMY saat ditemui di Gedung AR Fachruddin UMY, Senin (24/7/2023).
Redho juga dikenal sebagai mahasiswa penerima hibah penelitian yang menunjukkan bahwa ia mahasiswa berprestasi. Tidak hanya itu, Redho dikenal sangat aktif dalam berorganisasi.