Penjualan Shuttlecock Buatan Tegal Menurun
Penurunan yang terjadi mencapai 50 persen dari biasanya 300 pak menjadi 150 persen..
Rep: Oky Lukmansyah/ Red: Yogi Ardhi
Pekerja menunjukkan kok di rumah industri Desa Lawatan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (4/7/2023). Menurut pengusaha sejak enam bulan terakhir permintaan kok yang dijual dengan harga Rp30 ribu hingga Rp115 ribu per pak (tergantung kualitas) dari berbagai daerah seperti Jakarta, Lampung, dan Surabaya itu menurun hingga 50 persen dari biasanya 300 pak (isi 12 buah per pak) menjadi 150 pak per hari. (FOTO : Antara/Oky Lukmansyah)
Pekerja menata kok di rumah industri Desa Lawatan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (4/7/2023). Menurut pengusaha sejak enam bulan terakhir permintaan kok yang dijual dengan harga Rp30 ribu hingga Rp115 ribu per pak (tergantung kualitas) dari berbagai daerah seperti Jakarta, Lampung, dan Surabaya itu menurun hingga 50 persen dari biasanya 300 pak (isi 12 buah per pak) menjadi 150 pak per hari. (FOTO : Antara/Oky Lukmansyah)
inline
REJOGJA.CO.ID, TEGAL -- Pekerja menata kok (shuttlecock) di rumah industri Desa Lawatan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (4/7/2023). Menurut pengusaha sejak enam bulan terakhir permintaan kok cenderung menurun.
Penurunan yang terjadi mencapai hingga 50 persen dari biasanya 300 pak (isi 12 buah per pak) menjadi 150 pak per hari
Kok ini dijual dengan harga Rp 30 ribu hingga Rp 115 ribu per pak (tergantung kualitas) dari berbagai daerah.
Sejumlah daerah yang menjadi sasaran pemasarannya seperti Jakarta, Lampung, dan Surabaya.
sumber : Antara Foto