Selasa 06 Jun 2023 15:05 WIB

Kerusuhan Tamansiswa, DPRD DIY: Perlu Deteksi Dini Cegah Konflik Sosial  

Masyarakat diharap tak terpancing terhadap hal-hal yang bisa memicu konflik sosial..

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi

Aparat Kepolisian masih berjaga di pertigaan Jalan Taman Siswa, Yogyakarta, Ahad (5/6/2023) malam. Diketahui bahwa pada Ahad (5/6/2023) terjadi tawuran antara massa dengan warga. lokasi kejadian tawuran di dua titik yakni Jalan Kenari dan Jalan Tamansiswa. Hingga tengah malam aparat masih bersiaga di lokasi Jalan Tamansiswa. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

Kondisi Komplek Perguruan Tamansiswa pascatawuran di Jalan Tamansiswa, Yogyakarta, Senin (5/6/2023). Komplek Perguruan Tamansiswa menjadi lokasi evakuasi anggota PSHT saat tawuran dengan warga pada Ahad (4/6/2023) malam. Imbasnya salah satu bangunan yakni Museum Dewantara Kirti Griya ditutup sementara karena mengalami sedikit kerusakan. (FOTO : Republika/Wihdan Hidayat)

inline

1

Eko juga berharap agar masyarakat tidak terpancing terhadap hal-hal yang bisa memicu konflik sosial maupun bentrokan. Ia meyakini bahwa warga Yogyakarta mampu menyelesaikan permasalahan dengan cara bermartabat dan tertib hukum.

"Yogyakarta memiliki budaya damai dan kultur warga yang saling bantu. Kita butuh energi besar guna membangun perekonomian rakyat. Ini tentu memerlukan jaminan keamanan," ucap Eko.

Jika muncul permasalahan di masyarakat yang berkaitan dengan hukum, katanya, diharapkan masyarakat mempercayakan masalah tersebut kepada aparat. Rasa percaya kepada aparat dinilainya penting dalam mewujudkan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

"Aparat penegak hukum harus tegas selesaikan setiap tindak kriminal. Ini penting agar warga punya rasa percaya dengan aparat penegak hukum," jelas Eko.

Seperti diketahui, kerusuhan yang terjadi di Jalan Tamansiswa melibatkan Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Brajamusti. Kedua pihak yang terlibat pun sudah difasilitasi untuk berdialog dan memilih jalan damai.

 

Meski begitu, kerusuhan tersebut mengakibatkan beberapa fasilitas di Pendopo Tamansiswa rusak akibat massa yang masuk ke kawasan tersebut. Salah satunya peninggalan Ki Hajar Dewantara yang disimpan di Museum Tamansiswa Dewantara Kirti Griya, yang lokasinya berada di samping Pendopo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement