REJOGJA.CO.ID, JAKARTA— Prestasi UMKM di Indonesia terus menggeliat. Hal ini tak terlepas dari peran berbagai pihak termasuk korporasi.
Di antaranya adalah UMKM Agradaya yang telah berhasil memasarkan produknya ke luar negeri dan dan Miranda Batik, UMK Batik khas Yogyakarta dengan motif unik yang merupakan binaan PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Kedua UMKM tersebut selanjutnya akan dijadikan sebagai role model untuk mengembangkan potensi UMKM Pelindo lainnya.
Agradaya yang berlokasi di Sleman, Yogyakarta, merupakan kelompok usaha berbasis komunitas di bidang pertanian. Kelompok usaha ini fokus mengembangkan produk herbal dan tanaman obat-obatan seperti temulawak, jahe, kunyit dan rempah jenis lainnya.
Sedangkan Miranda Batik merupakan mitra binaan Pelindo di kota Yogyakarta yang bergerak di bidang fesyen, khususnya Batik.
Kedua kelompok usaha ini berhasil melakukan ekspor. Miranda Batik misalnya, sejak beberapa tahun belakangan sudah memasarkan produknya ke beberapa negara seperti Italia, Prancis, Belanda, dan Amerika Serikat.
“Kami berkomitmen untuk terus mendorong UMKM binaan agar terus memperluas pasar. Sebagai BUMN yang bergerak di bidang kepelabuhanan, Pelindo bisa memberikan support secara langsung maupun tidak langsung terkait upaya perluasan pasar ekspor,” kata Direktur SDM dan Umum PT Pelabuhan Indonesia (Persero), Ihsanuddin Usman, Rabu (30/5/2023) dalam keterangannya.
Dalam kunjungan tersebut, ikut hadir beberapa GM Cabang Pelindo dari beberapa cabang dari Sumatra hingga Papua, yang semuanya memiliki binaan UMKM di wilayah masing-masing.
Sebagai informasi, Kelompok Usaha Agradaya merupakan satu dari lima UMKM champion yang terpilih di ajang Inkubasi Pandu Gedor Ekspor, di Jakarta.
Baca juga: Mualaf Lourdes Loyola, Sersan Amerika yang Seluruh Keluarga Intinya Ikut Masuk Islam
Pandu Gedor Ekspor ini merupakan program pembinaan UMKM kolaborasi antara Pelindo dan PT Sarinah (Persero), yang memadukan Program Gedor Ekspor Pelindo dengan kurasi UMK oleh Sarinah.
“Setelah melewati proses kurasi yang ketat, Agradaya berhasil masuk dalam jajaran UMKM yang terpilih dan mendapatkan kesempatan memasarkan produknya, baik secara offline di gerai-gerai Sarinah maupun online. Produknya sudah sejajar dengan brand-brand besar berskala nasional dan internasional. Pelindo tergerak untuk menjadikan Agradaya sebagai role model bagi UMKM lainnya,” jelas Ihsanuddin.
Sementara itu, Group Head Sekretariat Perusahaan Pelindo, Ali Mulyono kembali menegaskan, sebagai perusahaan Pelindo terus berbenah dan melakukan transformasi guna mewujudkan visi menjadi pemimpin ekosistem maritim terintegrasi dan berkelas dunia.
Namun, sebagai BUMN, Pelindo juga menjalankan peran untuk mendukung program pembangunan berkelanjutan yang merata di seluruh Indonesia melalui Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“Program TJSL Pelindo saat ini mengacu pada tiga prioritas, yakni pengembangan kapasitas manusia melalui pendidikan, pemberdayaan ekonomi dengan pengembangan UMKM, serta keselarasan interaksi dengan lingkungan sekitar,” katanya.