REJOGJA.CO.ID, SURABAYA -- PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB) menyalurkan tegangan pertama (energize) pada pada tiga infrastruktur kelistrikannya dalam upaya memperkuat sistem kelistrikan di wilayah setempat. Yakni Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) Surabaya Selatan-Kalisari dengan panjang lintasan 10,972 kilometer sirkuit (kms) yang terdiri atas 32 tower.
Kemudian gardu induk (GI) 150 kV Kalisari Bay Couple dan Bay Line Surabaya Selatan 1 dan 2, serta Gardu Induk 150 KV Surabaya Selatan Bay Line Kalisari 1 dan 2. General Manager PLN UIP JBTB Anang Yahmadi menjelaskan, penggunaan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pada proyek ini mencapai 74,38 persen.
"Ketiga infrastruktur ini siap beroperasi segera setelah energize yang telah berhasil dilaksanakan," kata Anang, Senin (29/5/2023).
Anang menjelaskan, ketiga infrastruktur tersebut nantinya akan diserahkan ke PLN Unit Pengusahaan untuk dapat dioperasikan. Ia mengatakan, keberhasilan energize yang dilakukan merupakan hasil dari sinergitas yang baik antara PLN Group Jawa Timur, pemerintah, serta seluruh stakeholder dan mitra kerja yang terlibat.
"Kedisiplinan waktu serta pengaplikasian K3 juga mengambil peran besar sehingga ketiga proyek ini dapat selesai tanpa kecelakaan. Seluruh proses pun diselenggarakan sesuai aturan yang berlaku," ujarnya.
Direktur Manajemen Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengapresiasi PLN UIP JBTB atas keberhasilannya mengerjakan tiga proyek infrastruktur kelistrikan ini. Ia mengatakan, berhasilnya pemberian tegangan ini nantinya akan memberi perkuatan sistem kelistrikan di Jawa Timur dan secara khusus di wilayah Surabaya.
"Perkuatan sistem kelistrikan di Jawa Timur akan mampu memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan perekonomian di Jawa Timur. Tentunya energize ini akan sangat berguna bagi masyarakat termasuk para pelaku perekonomian di Jawa Timur, khususnya di Surabaya," kata Wiluyo.