Jumat 12 May 2023 09:34 WIB

Khofifah Tekankan Pentingnya Penerapan Tiga Prinsip Petugas Haji Indonesia

Musim haji tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Fernan Rahadi
seorang petugas haji PPIH 2009 membantu jamaah yang baru tiba dari Madinah. Ilustrasi
Foto: Siwi Tri Puji/Republika
seorang petugas haji PPIH 2009 membantu jamaah yang baru tiba dari Madinah. Ilustrasi

REJOGJA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menekankan pentingnya penerapan tiga prinsip utama yang harus dipegang petugas haji Indonesia. Ketiga prinsip tersebut ialah membina, melayani, dan melindungi jamaah selama menjalankan seluruh tahapan ibadah haji di Tanah Suci.

Apalagi, menurut Khofifah, musim haji tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Jika tahun lalu tidak ada jamaah haji yang usianya di atas 60 tahun, tetapi tahun ini jamaah haji lansia kembali diperbolehkan seiring melandainya kasus Covid-19. Bahkan, kata Khofifah, ada jamaah yang usianya mencapai 119 tahun yang berasal dari Pamekasan.

"Jumlah jamaah yang lansia ada 1.758. Maka menjadi penting untuk betul-betul bekerja dengan berpegang prinsip membina, melayani, dan melindungi," kata Khofifah, Jumat (12/5/2023).

Khofifah juga menekankan pentingnya sinergitas dan kolaborasi pada seluruh elemen strategis. Tugas apa pun, menurut dia, akan menjadi ringan ketika dilaksanakan dengan bersinergi dan berkolaborasi. Khofifah tidak menginginkan adanya pihak yang merasa paling dibutuhkan dari bagian lainnya, agar seluruh jamaah bisa terlayani dengan baik.

"Bagaimana saling memberikan penghargaan dan peenghormatan pada tiap-tiap tugas. Jangan ada yang merasa paling. Semua punya peran tidak sederhana," ujarnya.

Kakanwil Kemenag Jatim, Husnul Maram mengungkapkan, tahun ini Embarkasi Haji Surabaya bakal memberangkatkan sekitar 36.928 orang yang tergabung dalam 24 kloter. Rinciannya, jamaah haji asal Jatim 35.152 orang, Bali 698 orang, dan NTT 668 orang. Lalu petugas kloter 420 orang, petugas haji daerah 175 orang, dan pembimbing 76 orang.

"Haji sendiri akan dilayani oleh petugas penyelenggara ibadah haji kloter dan PPH Arab Saudi yang terdiri dari ketua kloter, pembimbing ibadah kloter, dokter, perawat, serta layanan petugas akomodasi, konsumsi, dan transportasi," kata Maram.

Maram melanjutkan, Jawa Timur mendapat kuota prioritas untuk jamaah Lansia sebanyak 1.580 orang. Jamaah tertua berasal dari Kabupaten Pamekasan bernama Harun, yang lahir pada 1 Juli 1904. "Semoga seluruh rangkaian dapat berjalan lancar. Haji tahun ini memiliki tema besar berkeadilan dan ramah Lansia, concern memperhatikan jamaah haji yang usianya sudah lanjut," kata Maram.

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement