REJOGJA.CO.ID, UNGARAN -- Pada H-3 Lebaran, terjadi lonjakan signifikan konsumsi bahan bakar minyak (BBM) di ruas tol yang ada di wilayah Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Hal itu terungkap dari monitoring yang dilakukan Menteri ESDM, Arifin Tasrif, bersama Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Nicke Widyawati, di SPBU Rest Area KM 429 A Ungaran, Kabupaten Semarang.
Secara umum, jelas Menteri ESDM, konsumsi BBM mengalami lonjakan bertepatan dengan kian banyaknya pergerakan kendaraan di ruas tol Semarang-Solo, pada momentum awal cuti bersama keagamaan dan arus mudik Lebaran 2023 ini.
“Dari penjelasan yang kami dapatkan, lonjakan untuk stok konsumsi BBM ini sudah mencapai 78 persen, jika dibandingkan rata-rata stok konsumsi normal,” ungkapnya.
Ia mengatakan, tidak menutup kemungkinan evaluasi akan dilakukan, misalnya dengan menambah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) baru di ruas tol. “Sehingga kebutuhan BBM pada saat arus mudik/balik tetap lancar,” tegasnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang mendampingi Menteri ESDM menambahkan, tidak hanya di SPBU, pelayanan pengisian BBM oleh SPBU Modular juga cukup efisien.
Meski terpantau antrean kendaraan yang membutuhkan layanan pengisian BBM, proses pengisian di SPBU modular juga hanya butuh waktu sekitar satu menit per 30 kilo liter (KL) BBM.
“Tadi kami lihat di kilometer 429 A ada penumpukan kendaraan, tetapi tetap mengalir karena proses pengisian BBM di SPBU modular juga efisien," jelas gubernur.
Menurutnya, solusi SPBU modular inilah yang coba disiapkan untuk memecahkan persoalan kepadatan kendaraan pengguna jalan tol yang akan melakukan pengisian BBM.
Sampai dengan hari ini, lanjut Ganjar, suasana mudik di Jateng. Ia juga berharap kondisi yang bagus ini akan terus berlanjut hingga arus balik nanti. Dari sisi ketersediaan BBM, hari ini juga sudah dicek langsung oleh Menteri ESDM didampingi Dirut Pertamina.
“Tadi disampaikan, ada kenaikan stok hingga 78 persen guna mencukupi kebutuhan para pemudik yang sedang melakukan perjalanan di jalan tol,” tambahnya.
Dijelaskan, stok BBM yang melimpah ini merupakan salah satu ikhtiar pemerintah untuk bisa memberikan layanan prima sekaligus memastikan terwujudnya mudik yang aman, nyaman dan berkesan.
"Dari sisi ketersediaan cukup, dari sisi kecepatan tadi Pak Menteri ESDM juga ngetes langsung, dan pemudik umumnya butuh pelayanan cepat agar tidak andil dan menjadi bagian dari penyebab kemacetan,” lanjut Ganjar.
Terlebih beberapa pemudik juga mengaku tidak banyak menghadapi hambatan selama mereka menempuh perjalanan jauh dari titik awal mudik.
Beberapa pemudik yang ditemuinya saat mendampingi Menteri ESDM di rest area dan SPBU, mengaku tidak mengalami kemacetan signifikan.
Bahkan, beberapa pemudik memilih keluar tol guna menghindari kepadatan arus lalu lintas di dalam ruas tol dan kemudian masuk kembali.
Ia juga mengapresiasi para menteri yang turun langsung ke lapangan untuk mengecek dan memastikan situasi mudik pada libur Lebaran 2023 ini tetap berjalan dengan tertib, lancar dan nyaman.
"Semoga kontrol-kontrol ini menjadikan layanan mudik Lebaran kita akan semakin lancar dan semakin baik kualitasnya," tegas Ganjar.
Sementara itu, Dirut Pertamina, Nicke Widyawati menambahkan, PT Pertamina menyediakan stok yang cukup di puncak arus mudik Lebaran di ruas tol yang melintasi Provinsi Jateng.
Menurutnya, Jateng mendapat perhatian khusus karena paling tertinggi dalam prediksi pergerakan pemudik. "Secara historikal karena ada yang mudik dari daerah lain dan juga ada yang mudik dari Jateng,” katanya.
Nicke juga berharap SPBU modular yang disiapkan di sejumlah rest area di ruas tol yang ada di wilayah Jateng bisa memecah kepadatan dan kemacetan.
Di samping itu Pertamina juga menyediakan layanan antar jemput BBM kemasan. Untuk memecah kemacetan ataupun antrean SPBU kita menambah SPBU seperti ini yang sifatnya adalah sementara.
"Kita juga sediakan tim motoris untuk mengatasi problem kebutuhan BBM di tengah perjalanan sebelum sampai SPBU," ujar Nicke.