Oleh : ArizonFirdonsyah, S. Kom, M.Kom., CSA.*
REJOGJA.CO.ID, Saya adalah seorang pencerita. Dulu saya aktif nge-blog, sekarang sudah pensiun. Pensiun? Iya, pensiun. Alasannya klasik sih, tidak ada waktu, atau sebenarnya (mungkin), hanya menutupi rasa malas saya saja, yang semakin lama semakin menggunung, sehingga semakin susah digusur.
Ketika saya masih aktif nge-blog, saya pernah ikut kajian menarik. Si pemateri sepertinya menyadur dari buku karangan Dr Ibrahim Elfiky yang menganalogikan cara kerja pikiran manusia seperti komputer.
Dasar orang IT, logic system saya ikut bangkit ketika mendengar si pemateri membahas analogi manusia dan komputer. Saya lalu berpikir, ketika bicara komputer, pasti ada sistem operasinya dong. Baca-baca buku, ketemulah pertanyaan-pertanyaan ini:
1. What is human? (Apa itu manusia?)
2. What is spirit? (Apa itu roh?)
3. What is Islam? (Apa itu Islam?)
4. What is Al-Quran & Al-Hadits? (Apa itu Alquran & Al-Hadist?)
5. What is Syahadat? (Apa itu syahadat?)
Dengan berbekal rasa penasaran, saya mulai merangkum jawaban-jawaban itu, dari berbagai sumber, yang kurang lebih jadinya seperti ini:
Manusia adalah hardware (perangkat keras). Seperti juga jenis-jenis hardware di dunia komputer yang merupakan kombinasi dari beberapa komponen (mainboard, processor, memory, storage dll). Manusia juga begitu.
Jika dari keluarga prosesor ada Intel Pentium, AMD, 486, 386 dll, maka dianalogikan bahwa yang jadi prosesor kita adalah gabungan dari hati dan otak. Storage kita adalah bagian lainnya dari otak (badan kita), dengan dibekali lima 'sensor' yang terkenal dengan sebutan panca indera: penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba (beberapa varian manusia ada yang memiliki enam sensor). Jadi, bisa dikatakan, tubuh kita adalah sebuah super komputer yang punya kecepatan proses sangat tinggi.
Roh adalah daya (listrik) untuk mengoperasikan hardware di atas. Mirip dengan listrik, roh juga tidak bisa kita lihat, tapi bisa kita rasa. Roh ini yang bertanggung jawab atas nyala-matinya si hardware. Kita hidup dan 'beroperasi' karena adanya roh ini, yang 'mengalir' di seluruh jaringan tubuh. Sekali 'stop kontak' kita dicabut oleh pemilik listrik, maka kita pun ter-shut down, mati, karena tidak ada listriknya. Ah, asyik sekali seandainya kita punya baterai seperti laptop-laptop itu ya?
Islam adalah Operating System (O/S) atau Sistem Operasi. Nah, sebenarnya ini inti dari cerita.
Dalam dunia komputer, kita mengenal banyak sistem operasi, mohon izin sebut merk ya. Ada Windows, Linux, Android, dll. Seperti halnya dunia komputer, ada beberapa O/S yang bisa 'di-install' di sistem hardware kita, yaitu Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Buddha, dan lain-lain.
Dalam hal ini, pada diri kita ter-install (terpasang) O/S Islam. Kita analogikan sebagai MS Windows saja, kenapa Windows? Karena Windows adalah O/S yang paling banyak dipakai. Sama juga kan?
Di dunia ini, Islam adalah yang paling banyak 'di-install'. O/S bertugas sebagai 'manajer' yang mengatur semua sumber daya di hardware kita, memberikan driver yang paling pas buat semua periferal-periferal di sistem kita, mengunduh online help-file (nurani) yang bisa kita akses setiap saat, dan memasang aplikasi-aplikasi standar sesuai usia kita. Dalam perkembangannya, kita kemudian juga memasang aplikasi-aplikasi non-standar lainnya: misalnya aplikasi sekolah, aplikasi bekerja, aplikasi sosialisasi, dan lain sebagainya.
Pengoperasian O/S rasanya tidak akan maksimal jika tidak dibekali buku panduan, begitupun dengan Islam.
Alquran adalah Buku Manual O/S dan Al-hadits adalah Artikel Referensi (Pendukung). Selain online help yang 'bundled' dengan O/S Islam (dalam bentuk nurani), tersedia juga Manual Book (Alquran) dan artikel referensi (Al-Hadits) yang bisa kita jadikan sebagai panduan untuk 'operasional' O/S yang ter-install.
Manual book ini terdiri atas bab-bab yang bisa kita lihat sesuai kebutuhan, misalnya saat kita ingin tahu bagaimana 'source code' untuk menjalankan aplikasi shalat, dan lain-lain. Ada juga pelengkap manual book yang dinamakan Tafsir. Di situ biasanya tertuang penafsiran-penafsiran atas bab-bab atau source code aplikasi tertentu.
Jangan khawatir, O/S kita bakal tetap berjalan sekalipun tanpa membuka manual book atau reference articles, atau pelengkapnya. Ibarat MS Windows yang juga bisa berjalan tanpa kita buka help system, ya kan? Tapi kalau kita ingin tahu bagaimana yang seharusnya, kita bisa membuka manualnya.
Oh tapi sebelum itu, perlu diketahui juga jika O/S baru pasti butuh yang namanya validasi. Nah, apa validasi untuk O/S Islam? Ini dia.
Syahadat adalah kombinasi dari username, password, dan serial number. Jika Windows butuh serial number, username, dan password untuk dijalankan, maka jika akan melakukan 'instalasi' O/S Islam, syahadat adalah syaratnya. Jadi, pada dasarnya, semua dimulai dari sini.
O/S yang ter-install pasti butuh update. Kalau di Windows populer dengan nama ‘system update’, kalau di Islam tentu ada. Di bagian 2 nanti kita akan bahas update-nya, virusnya, antivirusnya, system cleanup-nya. (Bersambung)
*An IT enthusiast who doesn’t really understand anything