REJOGJA.CO.ID, SLEMAN -- Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, menghadiri acara percepatan tanam komoditas padi melalui Rice Transplanter di Bulak Konteng, Sumberadi, Mlati, Sleman, DIY. Kustini mendorong agar percepatan tanam komoditas padi terus ditingkatkan salah satunya melalui inovasi teknologi rice transplanter.
Menurutnya, dengan percepatan ini diharapkan produktivitas padi dapat meningkat dan mempertahankan predikat Sleman sebagai lumbung beras DIY. "Saya berharap dengan percepatan tanam padi melalui rice transplanter ini nantinya produksi padi dapat lebih optimal dan tentunya dengan kualitas yang lebih baik juga," katanya.
Kemudian dengan adanya inovasi teknologi pertanian juga diharapkan menjadi alternatif untuk mengantisipasi tertundanya waktu tanam serempak karena terbatasnya tenaga kerja manusia dalam proses penanamannya. Selain itu, ke depan juga dapat memotivasi petani untuk terus meningkatkan produktivitasnya dalam menjaga ketahanan pangan di Sleman dan DIY.
Ketua Gapoktan Sumber Lestari, Maryadi, melaporkan Gapoktan Sumber Lestari membawahi 13 kelompok tani yang terdiri dari 1023 orang petani dengan luas lahan 228 hektare. Dimana 150 hektare diantaranya digunakan untuk komoditas padi dengan rata-rata produksi padi sejumlah 6,2 ton per hektare dengan total 900 ton dalam satu kali masa tanam.
"Harapannya dengan motivasi dan arahan bupati serta bantuan alat Rice Transplanter ini nantinya dapat memotivasi kami untuk terus meningkatkan produktivitas bahkan memperoleh surplus," ujarnya.
Acara ini merupakan inisiasi Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman berkolaborasi dengan Gapoktan Sumber Lestari. Pada kesempatan tersebut, bupati juga menyerahkan secara simbolis benih padi sejumlah 2.500 kg kepada sembilan kelompok tani yang tergabung dalam Gapoktan Sumber Lestari, Sumberadi, Mlati.